Penulis : Bramantio Adhityas Nugraha
Mahasiswa Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Univeristas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH)
Ekosistem mangrove dapat dikatakan sebagai lingkungan dengan ciri khusus. Hal ini disebabkan karena substrat dari ekosistem mangrove yang secara teratur digenangi oleh air. Selain itu ekosistem mangrove juga dipengaruhi oleh salinitas serta fluktuasi dari ketinggian permukaan air karena adanya pasang dan surut air laut.
Ekosistem mangrove sendiri menjadi salah satu ekosistem dengan produktivitas hayati yang tinggi, karena memiliki daya pendukung ekosistem dan memiliki kekayaan sumber daya alam yang sangat potensial untuk pembangunan ekonomi, terkhususnya pada bidang ekowisata.
Ekosistem mangrove terdiri atas berbagai tumbuhan, hewan dan mikroba yang saling berinteraksi dengan lingkungan di habitat mangrove. Banyak sekali peran penting dari ekosistem mangrove untuk keberlangsungan hidup biota sebagai area nursery ground dan pemanfaatannya bagi manusia.
Menurut Departemen Kelautan dan Perikanan (2007), ekosistem mangrove merupakan salah satu ekosistem yang berpotensi untuk dikembangkan dalam bidang ekowisata karena ekosistem ini termasuk salah satu ekosistem pesisir yang sangat unik dan merupakan model wilayah yang dapat dikembangkan sebagai sarana wisata dengan tetap menjaga keaslian hutan serta organisme yang hidup disana.
Hal ini tentunya sangat berbanding lurus dengan konsep ekowisata yang merupakan suatu konsep pengembangan pariwisata berkelanjutan yang bertujuan untuk mendukung upaya-upaya pelestarian lingkungan (alam dan budaya) dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan yang konservatif, sehingga memberikan manfaat ekonomi kepada masyarakat setempat (Ditjen Pariwisata, 1995).
Ada 3 dampak positif dari prinsip yang dijalankan dari ekowisata ini sendiri seperti, prinsip konservasi, prinsip partisipasi masyarakat dan juga prinsip ekonomi. Dengan kata lain, pemanfaatan ekosistem mangrove sebagai kawasan ekowisata akan menjaga dengan cara konservasi yang dilakukan atas partisipasi masyarakat dan membawa keuntungan dari segi ekonomi.
Peran ekosistem mangrove sebagai penunjang kawasan ekowisata diantaranya seperti memanfaatkan ekosistem mangrove sebagai objek wisata pembelajaran dengan konsep study tour. Baik itu dalam mengenal tumbuhan dan biota yang ada, ataupun dengan cara budidaya yang memanfaatkan ekosistem mangrove tanpa merusak.
Akan tetapi seindah apapun alam itu tersedia, juga diperlukan peran penting dari masyarakat untuk menjaga guna mempertahankan perkembangan kawasan ekowisata. Maka dari itu diperlukan strategi dan kerjasama dari masyarakat sekitar untuk menjadikan ekosistem mangrove sebagai penunjang kawasan ekowisata. Dengan cara sebagai berikut:
1. Pengembangan ekowisata mangrove berbasis masyarakat dengan pendampingan lembaga dan pemerintah,
2. Melakukan pelatihan dan pengembangan produk lokal serta keterampilan masyarakat untuk mendukung ekowisata hutan mangrove, dan
3. Meningkatkan sosialisasi dan keterlibatan masyarakat dalam perencanaan.
Sehigga dengan adanya segala jenis pendekatan, pelatihan dan sosialisasi masyarakat sekitar, menciptakan harapan bahwa tidak akan ada lagi masyarakat yang merusak ekosistem mangrove hanya untuk kepenting pribadi semata.