Musrenbang Provinsi Kepri, Staf Ahli Kemendagri Minta Kepri Tingkatkan Belanja Infrastruktur Daerah

Staf Ahli Kemendagri, Suhajar Diantoro Hadir Dalam Musrenbang Provinsi Kepri
Staf Ahli Kemendagri, Suhajar Diantoro Hadir Dalam Musrenbang Provinsi Kepri, Gubernur Kepri, Ansar Ahmad memberikan Cindramata

TANJUNGPINANG | WARTA RAKYAT Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Riau melaksanakan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tahun 2021 sekaligus membuat rencana kerja pemerintah daerah (RKPD) tahun 2022 di Aula Wan Seri Beni Kantor Gubernur Provinsi Kepri Dompak.

Pelaksanaan Musrenbang merupakan kegiatan wajib yang di laksanakan secara berjenjang di dari Desa/ Kelurahan, Kecamatan, Kabupaten/Kota, Provinsi dan hingga Nasional.

Musrenbang ini bertujuan mendapatkan masukan dan saran dari seluruh pemangku kepentingan di Prov Kepri terhadap penyusunan RKPD 2022 jumlah peserta ikut baik secara online sebanyak 779 orang dan offline sebanyak 221 orang.

Rangkaian Kegiatan Pra Musrenbang antaranya inputing renja (rencana kerja) melalui SIPD, pelaksanaan pra forum OPD, musrenbang kab/kota, penyusunan awal renja OPD dan rapat pendahuluan RKPD.

Adapun tema pembangunan 2022 yakni peningkatan ekonomi melalui optimalisasi potensi daerah dan pembangunan infrastruktur serta tata kelola pemerintahan yang baik dengan menunjang nilai budaya melayu dan nasional.

Staff Ahli Bidang Pemerintahan Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia, Suhajar Diantoro mengatakan berdasarkan Nomor 258 UU 23/2014 tentang pembangunan daerah sebagai perwujudan dari pelaksanaan urusan pemerintahan yang telah diserahkan ke daerah

“RPJMN 2020 – 2024 telah ditetapkan presiden melalui Perpres Nomor 18 tahun 2020, ada 5 arahan bapak presiden pertama tahun 2022 tahun kunci meletakkan kembali landasan untuk keluar dari middle income trap pelaksanaan Musrenbang RKPD sesuai dengan Permendagri Nomor 86 tahun 2017,” kata Suhajar, Senin (12/4/2021).

Saat ini Provinsi Kepulauan Riau berfokus pada arah penanganan Covid-19, pemulihan ekonomi, peningkatan belanja infrastruktur daerah, sinergi tranfer ke daerah dan dana desa (TKDD) dalam Human Capital.

Selain itu melakukan refocusing pembangunan infrastruktur selama Pandemic misalnya dengan memperkuat infrastruktur pelayanan dasar, mempertimbangkan keterbatasan dana yang ada secara rasional perlu dilakukan prioritasi jenis proyek, mendukung sektor ekonomi yang memiliki backward – forward linkage yang luas.

“Serta pembangunan infrastruktur berbasis teknologi dan informasi serta memiliki kandungan lokal yang paling optimal,” terang Suhajar.

Semenatara, Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad dalam paparannya menjelaskan, ada lima isu strategis seperti belum tercapainya standar pelayanan minimal, Pandemic Covid 19 yang mengakibatkan terpuruknya kondisi ekonomi, sebaran wilayah provinsi kepri yang luas dan terletak di perbatasan membutuhkan akselerasi pembangunan, belum tereksploritasinya secara optimum bidang kemaritiman, dan terbukanya wilayah provinsi kepri menyebabkan rentannya hilang budaya melayu.

“Untuk prioritas pembangunan pada 2022 yakni peningkatan kesejahteraan ekonomi yang merata, pembangunan infrastruktur dan lingkungan hidup, pembangunan manusia yang berkualitas unggul dan berbudaya, peningkatan tata kelola pemerintahan yang optimal, ” tutur Ansar.

Ansar menambahkan, setelah pasca pelantikan menjadi Gubernur oleh Presiden pada bulan Februari yang lalu, ada beberapa langkah strategis dalam 46 hari kedepan diantaranya, mendapatkan dukungan APBN Rp 200 Milyar untuk percepatan pembangunan pelabuhan samudera di Kabupaten Natuna dan perluasan Bandara Raja Abdullah di Kabupaten Karimun, melakukan koordinasi dalam rangka akselerasi pembangunan fly over di KM 8 dan simpang Ramayana Tanjungpinang bersama Kementrian perencanaan/Bappenas, melakukan akselerasi pembangunan Tanjungpinang sebagai pusat warisan budaya dan tujuan wisata dengan mempersiapkan 18 DED untuk pembangunan infrastruktur dasar.

“Serta membentuk tim percepatan penyelesaian pembangunan pelabuhan strategis di Provinsi Kepri yang selama ini terbengkalai atau tertunda pembangunannya,” sebutnya.

Selain itu, kata Ansar percepatan peningkatan jalan lintas barat Kabupaten Bintan untuk mendukung peningkatan arus transportasi pasca pembangunan jembatan Batam – Bintan, pembentukan tim koordinasi untuk mempercepat pemulihan ekonomi dan implementasi UU no 11 tahun 2020 tentang cipta kerja.

“Dan terakhir mempercepat pembangunan infrastruktur dasar seperti jalan, jembatan dan pasar untuk mengundang destinasi wisata dan perekonomian di Kabupaten Anambas khususnya di pulau Letung, Tarempa dan Ranai,” pungkasnya.

Pewarta : Ilham
Editor     : Prengki

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.