Jalan Desa Kampung Karo-Pardomuan II Nyaris Putus, Bupati Agara Kemana?

Jalan desa yang nyaris putus (Foto: Frengki/Wartarakyat)

ACEH TENGGARA | Warta Rakyat Jalan desa yang menghubungkan Desa Kampung Karo dengan Desa Pardomuan I dan desa Pardomuan II, serta desa-desa yang ada di Kecamatan Babul Rahmah nyaris putus akibat terbengkalai proyek pembangunan drainase.

Padahal jalan tersebut merupakan akses dan urat nadi bagi petani di 4 desa untuk mengangkut hasil pertaniannya ke perkotaan, serta akses dari kebun ke rumah warga.

Dugaan putusnya jalan tersebut berawal saat pengalihan arus air yang dibuat kontraktor pelaksana proyek drainase.

Pihak kontraktor tidak membuat kembali riol atau gorong-gorong untuk menyalurkan air

“Padahal proyek yang menelan biaya lebih kurang Rp 850 juta tersebut telah usai, namun tidak ada upaya kontraktor untuk membuat riol atau gorong-gorong untuk mengalihkan arus air,” ungkap salah satu warga, Sabtu (05/01/2019) yang enggan disebutkan namanya.

Selain itu warga lain yang melintasi jalan tersebut menyayangkan dan mengeluhkan hasil pengerjaan proyek dikarenakan bisa membahayakan pengendara jalan raya.

“Mestinya disini dibuat riol atau gorong-gorong, supaya air tidak meluap,” ucap Silalahi, salah satu warga yang kebetulan melintasi jalan tersebut, Sabtu (05/01/2019).

Foto: Frengki/Wartarakyat

Saat dikonfirmasi sejumlah kepala desa pun turut prihatin dan mengadukan persoalan pengaspalan yang sudah puluhan tahun itu ke Pemkab Agara.

Berdasarkan informasi yang diperoleh media ini, Kepala Desa Pardomuan I, Rudolf Nababan mengatakan, pada Desember 2018 lalu terdapat empat kepala desa yang sudah mengajukan pembangunan pengaspalan jalan tertinggal itu ke Bupati Agara dan Dinas PUPR Kabupaten Agara. Tapi hingga saat ini belum ada tanggapan upaya perbaikan dari pihak-pihak terkait.

“Sejak beberapa bulan lalu, 4 kepala desa sudah mengajukan proposal pengaspalan jalan tertinggal tersebut kepada pemkab Aceh Tenggara, tapi hingga kini belum ada tanggapan atas pengajuan proposal itu. Kami berharap perhatian pak Bupati,” ungkap Kepala Desa Pardomuan I yang baru dilantik masa periode 2018-2023 ini, Minggu (06/01/2019).

Ia menambahkan, para kepala desa yang mengusulkan pengaspalan jalan diantaranya desa Kute Makmur, desa Lawe Desky Tongah, desa Lawe Desky Jaya, desa Lawe Desky I dan desa pardomuan I.

Para kepala desa dari empat desa tersebut, kata dia, meminta agar Bupati Agara Peduli terhadap warganya.

Pasalnya, sejak dilantiknya bupati yang baru, warga menginginkan pembangunan nyata dengan membangun pengaspalan yang menghubungkan desa Kampung Karo dengan desa Pardomuan I.

Karena, sambung Rudol, sudah puluhan tahun jalan yang dilalui warga itu luput dari perhatian pemerintah. Kalaupun ada, pembangunannya hanya separoh jalan.

Hingga berita ini dilansir, Bupati dan Dinas PUPR Aceh Tenggara belum bisa dikonfirmasi terkait usulan pembangunan pengaspalan jalan tertinggal, yang sudah disampaikan 4 kades itu.

Penulis: Prengki

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.