TANJUNGPINANG | WARTA RAKYAT – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tanjungpinang menggelar rapat persiapan teknis pelaksanaan debat terbuka pertama calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tanjungpinang di CK Hotel Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Rabu (16/10/2024).
Rapat ini melibatkan berbagai pihak terkait, seperti kepolisian, Bawaslu, event organizer, penyiaran, serta tim pemenangan kedua pasangan calon (paslon), guna memastikan kelancaran acara yang dijadwalkan berlangsung Sabtu, 19 Oktober 2024.
Ketua KPU Kota Tanjungpinang, Muhammad Faizal, menjelaskan rapat koordinasi ini penting untuk menyusun berbagai aspek teknis pelaksanaan debat, mulai dari penyampaian tema, timeline, hingga rundown acara.
“Kami ingin semua pihak memahami dan menyepakati persiapan ini agar tidak ada keterlambatan dalam proses debat,” ujar Faizal.
Ia menambahkan, debat akan dimulai pukul 19.30 WIB, dengan durasi maksimal 180 menit, sesuai dengan peraturan KPU dan petunjuk teknis. Dari total waktu tersebut, 150 menit akan digunakan untuk debat, sementara 30 menit dialokasikan untuk jeda iklan.
Tim panelis terdiri dari lima akademisi, namun menurut Faizal, nama-nama mereka belum dapat diumumkan ke publik. KPU masih menunggu hingga pertanyaan-pertanyaan debat disegel dan disimpan sebelum mengumumkan siapa saja yang ditetapkan sebagai panelis.
Debat ini akan berlangsung dalam enam segmen. Segmen pertama akan berisi pembukaan dan penyampaian visi misi, segmen kedua dan ketiga untuk pendalaman materi, segmen keempat dan kelima untuk tanggapan dari kedua paslon, dan segmen terakhir adalah penutupan.
“Tema besar debat publik pertama ini adalah Mewujudkan Kota Tanjungpinang yang Sejahtera, Berbudaya, Sehat, dan Berbasis Ekonomi Biru sebagai Smart City yang Berkelanjutan,” jelasnya.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Tanjungpinang, Teguh Susanto, yang turut hadir dalam rapat tersebut, menyampaikan dukungan diskominfo terhadap KPU dengan menyiarkan live streaming debat melalui kanal YouTube dan media sosial resmi diskominfo.
“Kami memilih platform video dan media sosial agar masyarakat bisa dengan mudah menyaksikan debat publik terbuka melalui ponsel mereka masing-masing,” ujar Teguh. (tc/Dinas Kominfo).
