PP dan PW Bakomubin Kepri Dilantik, Gubernur Ansar Ajak Jadikan Ladang Amal

Gubernur Kepulauan Riau H. Ansar Ahmad saat menghadiri Pelantikan Pengurus Wilayah (PW) dan Pengurus Daerah (PD) Badan Koordinasi Bubaligh Indonesia (Bakomubin) Provinsi dan Kabupaten / Kota dan Rapat Kerja Masa Periode Th. 2022-2027 serta Dialog Kebangsaan di Hotel Golden View Batam, Ahad (03/07).

BATAM | WARTA RAKYAT – Gubernur Kepulauan Riau H. Ansar Ahmad menghadiri Pelantikan Pengurus Wilayah (PW) dan Pengurus Daerah (PD) Badan Koordinasi Bubaligh Indonesia (Bakomubin) Provinsi dan Kabupaten / Kota dan Rapat Kerja Masa Periode Th. 2022-2027 serta Dialog Kebangsaan di Hotel Golden View Batam, Ahad (03/07).

Acara yang bertajuk “Membangun Moderasi, Mengelola Keberagamaan Meneguhkan Keindonesiaan” ini dihadiri oleh Ketua Umum PP Bakomubin Ali Mochtar Ngabalin dan Sekretaris Jendral Bakomubin Ade Irfan Pulungan.

Gubernur Ansar pada kesempatan itu menyampaikan Bakomubin merupakan wadah koordinasi para mubaligh yang strategis karena dilahirkan oleh para mubaliqh hebat. Menurut Gubernur Ansar, Bakomubin ini lahir pada tanggal 7 Juni 1996 dan kini berusia 26 tahun.

“Yang membuat Bakomubin ini eksis sampai saat ini adalah karena memang ini adalah lembaga koordinasi independen. Tidak boleh digunakan oleh siapa pun untuk kepentingan pribadi dan partai. Maka saya berkomitmen selaku pribadi dan gubernur saya tidak akan menjadikan organisasi keagamaan seperti ini sebagai alat politik karna akan merusak tatanan kehidupan beragama” ucap Gubernur Ansar.

Gubernur pun mengajak untuk menjadikan Bakomubin ini sebagai ladang amal dan sebagai sarana untuk menyampaikan kebaikan kepada masyarakat.

“Bakomubin tujuannya tidak lain melahirkan insan-insan yang mulia, insan yang berilmu dan bertaqwa serta berintegritas dalam agama, insan yang bisa mendorong melahirkan kehidupan masyarakat yang lebih makmur dan itu tujuan kita yang paling mulia” ujar Gubernur Ansar.

Gubernur Ansar menambahkan, di masa pandemi tidak sedikit masyarakat yang karena tekanan ekonomi dan sosial terdampak berbagai penyakit psikologi seperti keputusasaan, depresi dan lainnya yang membutuhkan uluran tangan

“Mari kita membangun optimisme karena Allah tidak akan menguji hambanya di luar batas kemampuannya. Kita punya kewajiban bersama untuk memberikan bimbingan dan mendampingi masyarakat kita agar mereka mempunyai semangat, optimisme dan hidup yang lebih baik. Maka rumah-rumah ibadah akan kita bangun di daerah-daerah terpencil sebagai perpanjangan dari tangan kita” tutupnya. (ca)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.