TANJUNGPINANG | WARTA RAKYAT — Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungpinang meminta para pemilik pangkalan untuk tidak menjual subsidi LPG 3 Kg kepada pengecer atau spekulan.
Hal ini disampaikan Walikota Tanjungpinang, Rahma ketika mengadakan pertemuan bersama seluruh pangkalan di Kota Tanjungpinang, Di Aula Bulang Linggi Kantor Arsip dan Perpustakaan Kota Tanjungpinang.
Rahma meminta agar distribusi subsidi LPG 3 Kg harus tepat sasaran. Selain itu Rahma juga meminta kepada pihak pangkalan untuk menjual LPG 3 Kg kepada masyarakat tidak mampu atau miskin.
“Para pangkalan tidak boleh menjual kepada pengecer, tolong juallah kepada masyarakat yang berhak menerima saja,” tegas Rahma.
Rahma menegaskan apabila para pangkalan diketahui kedapatan menjual LPG 3 kg kepada pegecer, langkah yang diambil akan diberikan sanksi sesuai peratuan perundang-undangan yang berlaku.
Hal ini dilakukan mengingat kondisi tersebut dapat menimbulkan kelangkaan LPG 3 Kg serta harga jual kepada masyarakat lebih tinggi dibandingkan harga yang dijual pangkalan tentunya dapat merugikan masyarakat miskin dan pelanggan.
“Tentu ini merugikan para pangkalan juga karena harga yang dijual pengecer ke masyarakat lebih tinggi bahkan bisa sampai Rp 25 ribu per tabung dibanding harga normal dari pangkalan yakni hanya 18 ribu per tabung. Selain itu, masyarkat juga dirugikan dengan harga jual yang tinggi, dan ini juga terjadi kelangkaan,” terang Rahma.
Lanjutnya, Pemerintah Kota Tanjungpinnag bersama para pendistribusian LPG yakni agen dan distributor telah membuat kesepakatan bersama agar penggunaan gas elpiji 3 kg dapat berjalan sesuai yang diharapkan.
Sekaligus sebagai upaya menghindari kelangkaan gas elpiji 3 kg pada bulan ramadan hingga lebaran 1442 Masehi.
“Mengingat biasanya sering terjadi kelangkaan LPG 3 kg ditengah masyarakat dibulan Ramadhan hingga lebaran. Untuk itu, hari ini kita buat kesepakatan bersama untuk bisa menjalankan sesuai koridor masing masing,” tutup Rahma.
Pewarta : Ilham
Editor : Prengki