Dinas PUPR Kota Tanjungpinang Akan Bangun Sumur Bor di Kota Piring

Dinas PUPR Kota Tanjungpinang, saat meninjau lokasi di kawasan Melayu Kota Piring.

TANJUNGPINANG | WARTA RAKYAT Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungpinang perlahan-lahan menyelesaikan persoalan air bersih di tengah-tengah masyarakat, Rabu (17/2/2021).

Kondisi saat ini, masih banyak pemukiman masyarakat yang membutuhkan sumber air bersih. Salah satunya di kawasan Melayu Kota Piring.

Pada tahun 2021 ini, rencananya ada pembangunan satu unit sumor bor di daerah itu. bantuan ini berasal dari pusat melalui Satker terkait senilai Rp1 miliar.

Anggaran itu sudah termasuk untuk biaya penggalian sumur bor serta sambungan pipa ke rumah warga dan pendukung lainnya.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas PUPR Kota Tanjungpinang, Zulhidayat menuturkan, melalui komunikasi yang dibangun ke pusat maka tahun ini, Pemko Tanjungpinang kembali mendapat bantuan pembangunan sumur bor.

Ia menuturkan, ini bukan bantuan pertama yang diperoleh Pemko Tanjungpinang. Tahun-tahun sebelumnya juga sudah dibangun sumur bor untuk beberapa lokasi.

Bahkan tahun ini, berdasarkan data yang dimiliki SPAM yang dikelola Pemko Tanjungpinang sudah melayani 2.000 rumah.

Meski demikian, ia menilai masih banyak kawasan pemukiman yang membutuhkan bantuan sumber air. Hanya saja untuk menyelesaikannya butuh waktu lantaran APBD yang terbatas.

”Beberapa lokasi lainnya butuh bantuan pembangunan sumber air bersih. Perlu didata. Kemudian disediakan persyaratannya lalu diusulkan ke pusat,” kata Zulhidayat, Rabu (17/2/2021).

Zulhiadayat juga mengatakan terkait syaratnya, sama seperti pada umumnya agar bisa mengusulkan bantuan ke pusat.

“Yaitu lahan harus clear, kedua Pemko Tanjungpinang membuat perencanaan Detailed Engineering Gesign (DED) lalu diusulkan ke pusat,” ucap Zulhidayat.

Ia menuturkan, berbagai sumber air yang dikelola SPAM milik Pemko Tanjungpinang. Selain sumur bor yaitu dua SWRO (Sea Water Reverse Osmosis) yang berada di Batu Hitam dan juga Pulau Penyengat.

Meski demikian ada perbedaan sumber air SWRO di dua tempat tersebut. Jika di Batu Hitam menggunakan air laut, sedangkan di Pulau Penyengat menggunakan sumut bor yang dibangun tak jauh dari lokasi mesin.

Tahun ini berdasarkan data Pemko, SWRO di Batu Hitam sudah melayani 800 pelanggan. Rencananya akan terus ditambah dan tahun ini juga rencananya SWRO di Pulau Penyengat akan melayani masyarakat yang tak jauh dari lokasi itu.

Meski demikian ia menuturkan, biaya pengelolaan SWRO besar. Itu tergantung dari biaya obat-obatannya.

”Kami berencana membangun sambungan air ke rumah-rumah warga di Pulau Penyengat. Sekarang SWRO tetap berfungsi melayani beberapa titik yang bisa langsung dinikmati airnya,” ucapnya.

Diakuinya, kondisi Tanjungpinang saat musim panas atau hujan tak turun satu bulan bisa membuat warga kelimpungan mencari air bersih.

Ia pun menilai perlu membangun sumber air lainnya. Selain sumur bor jika memungkinkan akan membangun tiga waduk.

“Pertama di bawah Quran Center, Taman Buah dan Tanjungmoco, hanya saja, untuk merealisasikan ini harus menyelesaikan beberapa syarat diminta sebagai dasar mengusulkan bantuan ke pusat,” ungkap Zulhidayat.

Bahkan, rencana pembangunan ini disambut baik pihak BWS (Balai Wilayah Sungai) ketika mengadakan pertemuan dengan Walikota Tanjungpinang Hj Rahma di Batam, belum lama ini.

Koordinasi dan menyatakan kesiapan Pemda bersinergi membangun berbagai fasilitas kebutuhan masyarakat Tanjungpinang.

Menurutnya, pembangunan waduk atau embung itu perlu. Air merupakan kebutuhan pokok, kebutuhan utama masyarakat khususnya di beberapa lokasi itu.

“Dengan adanya embung, bisa memenuhi kebutuhan masyarakat, seperti pembangunan embung di kawasan Quran Center nanti,” tutur Zulhidayat.

Zulhidayat mengatakan tujuan itu agar kebutuhan air santri dan segala aktivitas pendukung lainnya bisa terpenuhi.

“Bahkan air itu nantinya bisa dialiri ke rumah dinas kepala daerah, apalagi, Quran Center tidak terlalu jauh dari rumah dinas tersebut, selama ini rumah dinas kepala daerah airnya masih dibeli dari luar,” ucap Zulhidayat.

Dengan adanya embung di sekitar Quran Center, maka bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan rumah dinas. Sedangkan kebutuhan waduk di Tanjungmoco, untuk mendukung pengoperasionalan pelabuhan di kawasan tersebut.

Zulhidayat juga menuturkan, pihaknya bersedia mengusulkan pembangunan tersebut ke pusat. Harapannya di lokasi itu, pemilik lahan juga bersedia bekerjasama atau lahannya dibebaskan sesuai hitungan tim apresial nantinya.

Sebelumnya, anggota DPRD Tanjungpinang, Ria Ukur Rindu Tondang meminta pemerintah membangun berbagai sumber air bagi warga.

Bila belum bisa membangun embung atau waduk, maka minimal sumur bor di beberapa titik yang paling membutuhkan.

Berdasarkan hasil Reses atau pertemuan dengan warga, beberapa pemukiman masih membutuhkan sumber air.

Seperti diberbagai titik di kawasan Dompak, Lembah Purnama, Tanjungunggat dan beberapa lokasi lainnya.

Terkait rencana tahun ini ada satu unit pembangunan sumur bor, ia menyambut baik. Ini tentu menambah sumber air bagi warga.

”Kami menyambut baik jika ada pembangunan satu sumur bor, harapannya ini menjadi harapan bagi warga sekitar. Serta tahun depan pembangunanya bisa dilanjutkan kembali,” tuturnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.