Ephorus HKBP Himbau Jaga Kondusifitas Pemilu, Perangi Hoaks dan Pilih dengan Hati

Ephorus HKBP, Pdt. Dr. Darwin Lumbantobing (f-net)

PEARAJA, TARUTUNG | WartarakyatDalam waktu yang tidak lama lagi rakyat Indonesia akan menyelenggarakan pesta demokrasi melalui sarana Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, Pemilu DPR, DPD dan DPRD. Untuk itu, seluruh warga jemaat Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) yang ada didunia dihimbau sukseskan Pemilu 2019.

Hal itu disampaikan Ephorus HKBP Pdt. Dr. Darwin Lumbantobing dalam rilisnya yang diwartakan oleh Pdt. Deser Nababan, S.Th melalui sintua nyonya N. Silalahi dihadapan jemaat HKBP Ressor Nommensen Kota Piring, Tanjungpinang, Minggu (3/3/019).

“sebagai salah satu gereja terbesar di Indonesia, warga jemaat sebagai warga negara yang turut serta menentukan hasil pemilu harus terpanggil untuk berpartisipasi aktif menyukseskan pelaksanaan hajatan demokrasi yang bersejarah ini,” kata Ephorus melalui surat edaran kepada seluruh HKBP.

Selain itu, sambungnya, dalam menentukan pilihan, jemaat HKBP harus datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk memilih sesuai hati nurani dengan prinsip demokrasi Langsung, Umum, Bebas, Rahasia, Jujur dan Adil.

Ephorus menambahkan, tentunya memilih dengan keyakinan bahwa pilihannya adalah pemimpin dan wakil rakyat terbaik yang memiliki visi misi berkeadilan, menghargai pluralisme. Selain itu, memilih pemimpin yang berintegritas dan terpercaya, bijaksana, takut akan Tuhan dan memiliki rekam jejak yang baik, serta jauh dari kasus korupsi, pengrusakan lingkungan dan pelanggaran HAM.

Pimpinan tertinggi dari gereja terbesar di Indonesi ini menegaskan agar warga jemaat HKBP menghindari dan menolak praktek-praktek suap dan politik transaksional atau money politik, karena bertentangan dengan Undang-Undang Pemilu Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, serta tidak sesuai dengan firman Tuhan dalam Keluaran 23: 8 yang menyatakan “Suap janganlah kau terima, sebab suap membuat buta mata orang-orang yang melihat dan memutarbalikkan perkara orang-orang yang benar”.

Ephorus menghimbau, agar semua jemaat mendoakan dan menjaga kondusifitas pemilu baik sebelum, selama dan sesudah berlangsungnya pemilu. Hal itu guna terwujudnya pemilu yang damai, sukacita dan berkeadilan.

Selain itu, lanjutnya, jemaat HKBP diminta menghindari segala tindakan dan ungkapan yang provokatif (propaganda) yang dapat menyebabkan kegelisahan, kegaduhan dan kekacauan, serta berkomitmen merajut kebersamaan dalam bingkai NKRI dan menghargai kebhinnekaan sebagai anugerah Tuhan.

Dalam mendukung program pemerintah memerangi anti hoaks, harap Ephorus, agar warganya waspada atas informasi dan penyebaran berita bohong (hoaks) yang disebarluaskan melalui media sosial baik Facebook, WhatsApp, Twiter, maupun media daring (online) lainnya. Pasalnya, jika informasi yang diperoleh tidak dapat dipertanggungjawabkan maka akan bersentuhan dengan UU 11 Tahun 2008 tentang ITE.

Selain itu, kampanye yang tengah berlangsung hingga 14 April nanti, sambungnya, untuk tidak menggunakan tempat ibadah termasuk halamanya (gedung gereja atau fasilitas gereja) sebagai sarana kampanye, hal itu disebabkan bertentangan dengan PKPU nomor 23 tahun 2018 tentang pelaksanaan kampanye.

Dalam kesempatan tersebut, Ephorus menegaskan agar semua pelayan HKBP menunjukkan keteladanan dan menjaga citra diri HKBP.

Diakhir rilisnya Ephorus menghimbau  agar menggelar doa syafaat pada saat ibadah Minggu 17 April 2019 nanti secara serentak (red)

Editor : frengki
Sumber : Warta HKBP

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

1 Komentar