Museum Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah Miliki 2.613 Koleksi Benda Bersejarah

Museum
Museum Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah

TANJUNGPINANG | WARTA RAKYAT – Bila anda berkunjung ke Kota Tanjungpinang tak lengkap rasanya kalau jalan-jalan belum mengunjung Museum Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah (SSBA).

Museum Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah merupakan salah satu wisata yang dapat mengembalikan kenangan anda pada masa lampau sejarah dan budaya yang ada di Tanjungpinang.

Bacaan Lainnya

Museum yang menjadi cagar budaya ini dikelola Dinas Kebudayaan dan Priwisata Kota Tanjungpinang. Museum Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah yang menyimpan ribuan koleksi benda-benda hasil budaya pada masa lampau ini diresmikan pada 31 Januari 2009 oleh ibu Suryatati A. Manan, Wali Kota Tanjungpinang kala itu.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tanjungpinang, Muhammad Nazri menyampaikan Museum Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah dulunya, pada tahun 1918 merupakan gedung pertama Sekolah Tingkat Dasar masa kolonial Belanda dengan nama Hollandsch-Inlandsche School (HIS).

Kemudian, pada masa Jepang diganti dengan nama Futsuko Gakko. Setelah kemerdekaan gedung ini tetap difungsikan sebagai Sekolah Rakyat dan akhirnya dijadikan SD 01 sampai tahun 2004.

“Gedung ini merupakan cagar budaya yang memiliki nilai penting bagi sejarah awal mula pendidikan di Tanjungpinang, maka gedung ini dijadikan museum dengan nama Museum Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah,” jelas Nazri melansir dari laman resmi Pemko Tanjungpinang, Kamis (2/2/2023).

Ia menyebut, per 2022 lalu, jumlah koleksi benda-benda sejarah yang tersimpan di museum Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah sebanyak 2.613 koleksi dari berbagai sumber sejarah mulai dari perhiasan, senjata, pralatan rumah, keramik, kendi, piring, guci, artefak, miniatur, koleksi foto-foto, catatan dan naskah kuno, seni lukis, seni grafis, koin, cap/stempel, hingga benda hasil penemuan di zaman prasejarah, neolitikum yang berbahan andesit seperti kapak genggam, kapak batu, dan beliung persegi.

“Dari 2.613 koleksi itu memiliki delapan klasifikasi koleksi yaitu koleksi etnografi, keramologika, teknologika, historika, seni rupa, filogika, arkeologika, numismatika dan heraldika,” ucapnya.

Sementara, Kepala Museum Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah Kota Tanjungpinang, Ivan Kurniawan mengatakan setelah pandemi ini, pihaknya telah menyusun program untuk meningkatkan kunjungan masyarakat, terutama pelajar ke museum.

Beberapa kegiatan itu seperti pameran temporer yang disejalankan dengan Hari Museum Nasional pada 12 Oktober ini, semarak museum yang akan diisi dengan berbagai lomba yaitu fotografi, vlog, lomba melukis, baca hikayat, berbalas pantun untuk pelajar SD dan SMP, hingga sosialisasi terkait museum.

“Kita coba mulai lagi, supaya masyarakat, khususnya anak-anak dan pelajar tau keberadaan museum ini. Di sini, tersimpan rekaman masa lalu dan warisan budaya kota Tanjungpinang yang bisa dipelajari dan menjadi pengetahuan bagi para generasi muda,” ucap Ivan.

Ikuti Selengkapnya Artikel Kami di Google News – Wartarakyat.co.id

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.