TANJUNGPINANG | WARTA RAKYAT – Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, Kebersihan dan Pertamanan (Perkim) Kota Tanjungpinang, Djasman terus memikirkan berbagai cara untuk mempercantik kota ini.
Kali ini Djasman punya ide brilian untuk memperindah sepanjang kota perpaduan lampu hias dengan pohon dan bunga-bungaan.
Djasman berencana mengisi media jalan yang berukuran sempit dengan lampu hias serta sedikit taman sebagai pelengkapnya.
Kata dia, kondisi median taman di Kota Tanjungpinang tidak semua sama. Ada yang lebar dan ada yang sempit.
“Kita akan berupaya mempercantik Kota Tanjungpinang dengan lampu hias. Penataan dan perawatannya lebih mudah dilakukan jika taman median jalan tersebut besar,” ujar Djasman, Selasa (30/03/2021)
Djasman mengatakan, pihaknya cukup menanam pohon atau bunga yang cukup kuat. Jika sudah tumbuh besar tinggal ditata dan dirapikan.
Berbeda dengan taman median jalan yang sempit. Pihaknya perlu mencari jenis bunga atau pohon apa saja yang cocok di tanah sempit.
Jika memilih tanaman yang merambat, khawatir akan mempengaruhi pengguna jalan. Jika ditanami dengan bunga-bunga kecil, maka cepat layu dan mati sebelum berkembang.
Pekerja taman atau tim yang dibentuk pun perlu bekerja ekstra menyelesaikannya. Sehingga merugikan dari segi waktu maupun keindahan kota.
Karena itu, Djasman telah memikirkannya dan perlu melakukan penataan median taman kecil dengan menyediakan lampu hias.
Diantara tiang-tiang Lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) yang ada di protokol jalan.
Ini dinilai dapat mempercantik taman median jalan.
Tamannya tetap ada, namun tidak berfokus ke sana lagi. Sedang didesain, PJU yang menarik dan menyesuaikan dengan kearifan lokal.
Djasman menuturkan, ide ini sudah ada sejak lama namun belum bisa terakomodir lantaran kemampuan keuangan daerah yang terbatas.
Terlebih di masa pandemi, banyak anggaran di-refocusing untuk penanganan Covid-19 dan program jaminan sosial masyarakat yang terdampak. Kata dia, memang itu dulu yang harus diutamakan.
Kembali ke lampu hias tersebut, menurutnya cocok diterapkan di median jalan yang ukuran sempit atau kecil. Beda dengan taman median jalan besar seperti Simpang Pamedan menuju Basuki Rahmat.
Karena kondisinya yang lebar membuat taman median jalan itu tumbuh dan dan mudah menatanya.
Pohon serta yang tumbuh pun segar, hijau dan menyejukkan.
Timnya hanya perlu melakukan penataan sesuai jadwal yang ditentukan dan menyiramnya di malam hari saat musim kemarau seperti sekarang ini.
”Taman median yang besar di Pamedan kami yang merawat. Kondisinya bagus karena timbunannya sudah kokoh dan hanya perlu dirapikan,” ucapnya.
Ia juga meminta Pemerintah Provinsi Kepri dan Satuan Kerja (Satker) Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) diharapkan ikut mengurus penataan taman jalan di Kota Tanjungpinang sesuai dengan ruas jalan masing-masing.
Saat ini beban itu diurus Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan, Pemukiman, Kebersihan dan Pertamanan (Perkim) Kota Tanjungpinang.
Padahal, jalan di Tanjungpinang ini sebagian milik pusat (jalan nasional) dan sebagian milik provinsi (jalan provinsi).
Djasman mengatakan, saat ini ada 67 titik taman jalan yang mereka urusi dan sebagian besar ada di jalan nasional dan jalan provinsi.
Pemko Tanjungpinang sendiri, kata dia, di tengah perekonomian seperti ini banyak program belum bisa dilaksanakan.
Lebih kepada kegiatan prioritas. Di dinas yang dipimpinnya itu, sangat banyak yang harus dikerjakan, mulai dari mengurusi taman, pemakaman, pemukiman penduduk hingga lampu Penerangan Jalan Umum (PJU).
Satu titik taman ini terkadang cukup panjang dan butuh waktu mengurusnya. Kekurangan personel membuat pihaknya keteteran mengurusi taman, hingga PJU secara bersamaan sekaligus.
Aduan masyarakat terkadang harus dipetakan dan menunggu antrean agar bisa dikerjakan. Itu juga karena mereka kekurangan pekerja.
Meski demikian, ia memastikan setiap aduan pasti ditampung dan diupayakan diselesaikan meski tak bisa hari itu juga.
”Hanya terkait waktu. Begitu masuk laporan perlu perbaikan dan perlu penanganan, langsung kami data. Setelah memungkinkan, tim turun dan segera diselesaikan,” jelasnya, kemarin.
Apabila Pemprov dan Satker bisa bekerja sama mengambil alih taman jalan, pekerjaan mereka akan berkurang. Tentu kota ini akan lebih terang benderang dan kinclong jika dikerjakan bersama-sama.
Sehingga Tenaga Harian Lepas (THL) yang ada di dinas itu bisa dimaksimalkan mengurusi taman di jalan kota, lapangan Pamedan dan kebersihan sampah.
Seandainya pun Pemko masih kekurangan THL, masih bisa ditunda jika taman jalan sudah diurus masing-masing pemilik jalan.
Dia yakin, selain Tanjungpinang akan semakin bersih, taman makin terurus, estetika kota makin meningkat. Kita juga yang menikmatinya.
Sekarang ini, diakui Djasman, terkadang ada taman yang ditumbuhi rumput karena kekurangan pekerja.
”Itu memang ada. Kalau sudah selesai di tempat lain, nanti kita kirim pekerja ke sana,” ungkapnya lagi.
Taman ini, kata dia, banyak yang harus diselesaikan. Bukan hanya rumputnya saja yang harus dibersihkan, namun bunga-bunga yang ada harus diurus juga agar tidak mati.
Jika musim kering, mereka harus menyiramnya. Bisa dibayangkan, taman jalan itu puluhan kilometer panjangnya.
Kondisi bunga yang ditanam mati, mereka harus menggantinya. Untuk memupuk taman itu, mereka menggunakan kompos.
Ia mengatakan, mereka tidak menanam pohon menjalar dan ukuran besar karena banyak median jalan di Tanjungpinang sempit.
Di Tanjungpinang, median jalan yang dijadikan taman hanya cocok ditanami bunga-bungaan. Akarnya pun tidak merusak jalan, tetapi harus terus dirawat.
Berbeda dengan pohon, setelah besar tidak perlu perawatan lagi. Paling merapikan atau memotong dahan yang sudah tua.
Misalnya di Batam, banyak pohon ditanam di median jalan. Sehingga jalan itu nampak teduh. Bisa seperti itu, karena pulau jalan atau median jalannya luas.
Dia berharap, masyarakat bisa memahami kondisi keuangan pemerintah daerah saat ini yang sedang defisit.
Djasman berusaha tetap memaksilkan semua THL yang ada untuk membersihkan taman serta pemasangan PJU dan lainnya.
Kata Djsman, untuk menyejukkan kota ini juga tanggungjawab bersama. Masyarakat juga bisa menghijaukan rumah atau pekarangannya dengan menanam bunga atau sayur-mayur.
Ajakan ini kerap ia sampaikan ke masyarakat dan saat ini, makin banyak warga yang menanam sayuran di lahan sisa rumahnya terutama saat pandemi ini yang membatasi pergerakan orang.
Ketua Komisi III DPRD Tanjungpinang, Agus Djurianto mendukung rencana pihak Perkim menatara taman median ukuran kecil dengan lampu hias.
Menurutnya ini salah satu alternatif agar taman median jalan tetap terlihat menarik, khususnya malam hari.
Kondisi taman median jalan yang kecil diyakini repot mengurusnya. Perlu personil yang cukup agar pemeliharaannya tersistem dengan bangus. Serta perlu memilih bunga yang tepat untuk ditanami.
Bila tidak maka bunga di median jalan dampaknya tidak begitu terasa.
“Daerah yang berkembang akan selalu melakukan inovasi pembangunan. Saya rasa ide itu bagus untuk direalisasikan. Bula anggaran terbatas maka dilaksanakan secara bertahap dulu,” ucapnya.