Pendaftar Bantuan UMKM Abaikan Jaga Jarak, Hamalis: Warga Lebih Takut Bila Tak Bisa Mendaftar

Sejumlah warga saat mendaftarkan program bantuan UMKM Rp 2,4 Juta, pada Jumat (28/8), di kantor Dinas Ketenagakerjaan, Koperasi dan Usaha Mikro Kota Tanjungpinang

TANJUNGPINANG | WARTA RAKYAT – Kepala Dinas Ketenagakerjaan, Koperasi dan Usaha Mikro Kota Tanjungpinang, Hamalis menyayangkan disebut tidak profesional dalam melayani warga yang mendaftarkan program bantuan UMKM Rp 2,4 Juta, pada Jumat (28/8).

Hamalis mengungkapkan, pihaknya telah berupaya untuk menghimbau warga agar menerapkan protokol kesehatan COVID-19, namun warga tetap saja tidak takut dengan penyebaran COVID-19

Menurutnya, warga lebih takut bila tidak bisa mendaftar atau mengikuti program Bantuan Presiden (BanPres) yang diluncurkan, pada Senin (24/8) tersebut.

“Kita sudah berupaya semampunya dibantu oleh satpol PP, satpam, staf Disnaker, staf Kominfo, dan anggota Polsek Tanjungpinang Kota, agar jaga jarak, pakai masker, dan mengatur untuk masuk ke ruangan lantai 2 sebanyak 10 orang secara bergantian, namun rupanya masyarakat memang sulit diatur,” ujar Hamalis

“Bukan takut karena penyebaran COVID-19, tapi takut bila tidak bisa mendaftar, jadi bukan masalah profesional atau tidak, seperti yg ditulis oleh salah media Tanjungpinang,” lanjutnya.

Kepala Dinas Ketenagakerjaan, Koperasi dan Usaha Mikro Kota Tanjungpinang, Hamalis

Ia mengungkapkan, pendaftaran itu membludak sejak Pemerintah melaunching program tersebut pada Senin (24/8) kemaren.

Selama dua hari ini, kata Hamalis, sebanyak 3000 lembar formulir pendaftaran ludes dibagikan ke warga.

“Kalau yang tahap kedua ini, semalam dan hari ini memang banyak, mungkin karena sudah dilaunching pak Presiden. Saya kira selama dua hari ini ada sekitar 2000-an,” tuturnya.

“Padahal launching itu adalah penyerahan simbolis saja, sehingga dengan tiba-tiba masyarakat semakin membludak datang ke Disnaker. Jadi dapat saya jelaskan bahwa hal ini bukan merupakan kegiatan Disnaker Kota Tanjungpinang, tapi kita hanya membantu dan melayani masyarakat pelaku usaha mikro,” tandasnya.

Hamalis menyebut, sebelumnya  pihak Disnaker Kota Tanjungpinang telah mendata pelaku UMKM. Pada Mei 2020 lalu, pihaknya hanya mendata dan mengirimkan 333 usaha mikro untuk diverifikasi.

“Pada awal Mei 2020 berdasarkan hubungan Kepri tentang permintaan data UMKM yang akan dibantu melalui BLT, Pemprov, maka Disnaker Kota Tanjungpinang mengirim 333 usaha mikro,” katanya.

Kemudian, lanjutnya, setelah dua minggu bertambah menjadi 1088, 1889 hingga bertambah menjadi 2209.

“Tahap pertama kemaren sudah ada sekitar 2209 pendaftar, dan itu sudah diserahkan ke pihak Kelurahan untuk diverifikasi,” ujarnya.

Hamalis mengatakan, untuk besok Sabtu hingga Senin pendaftaran dilakukan di kantor kelurahan yang ada di Kota Tanjungpinang.

“Jadi atas persetujuan Sekda dan kelurahan, maka mulai Sabtu sampai Senin tanggal 31 Agustus kita sepakati diarahkan ke kantor kelurahan yang juga akan dibantu oleh staf Disnaker,” tutupnya.

Pewarta : Prengki
Editor     : Lestari

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.