Hasil Pesta Capai Rp 904 Juta, Pendeta HKBP Ressort Nommensen Sampaikan Terimakasih

Setelah Ir. T. Pasaribu/br. Sianipar meraih hadiah utama sepeda motor yang merupakan sumbangannya, kini sepeda motor Yamaha Mio tersebut disumbangkan ke pihak Gereja, Minggu (6/10).

TANJUNGPINANG | Warta Rakyat – Usai digelar Pesta Pembangunan Gereja HKBP Ressort Nommensen Kota Piring minggu lalu, kini panitia maupun jemaat tampak penuh bahagia dan senang.

Pasalnya, ditengah kesulitan kondisi ekonomi saat ini, kegiatan panitia penggalangan dana yang diketuai oleh Aiptu Polisi P. Hasibuan / br Munthe dengan sekretaris J. Sinambela / br. Manalu dan bendahara Lamria Lumbantoruan itu justru berhasil melebihi target.

Baca berita terkait:

Pendeta Ressort HKBP Nommensen Kota Piring, Distrik XX Kepri, Pdt. Deser J. Nababan, S. Th mengungkapkan, sangat terharu atas suksesnya pelaksanaan pesta tahun diakoni sosial dan pembangunan Gereja HKBP Ressort Nommensen Kota Piring yang digelar pada Sabtu dan Minggu lalu.

Sebab, lanjutnya, pesta pembangunan yang dihadirii ribuan jemaat itu berhasil mengumpulkan dana melebihi target yang ditetapkan panitia.

“Saya selaku Pendeta Ressort HKBP Nommensen Kota Piring sangat terharu atas suksesnya pelaksanaan pesta tahun diakoni sosial dan pembangunan Gereja HKBP Ressort Nommensen Kota Piring,” Ujarnya, Sabtu (12/10) malam.

Pendeta Ressort HKBP Nommensen Kota Piring, Distrik XX Kepri, Pdt. Deser J. Nababan, S. Th

Pendeta yang sebelumnya melayani di HKBP Sion Kota Batam ini menambahkan, saat ini dana yang terkumpul sebanyak Rp 904 Juta. Bahkan pihaknya juga telah menerima sumbangan berupa semen 205 sak dan batu bata merah 20.000 biji.

“Sebelumnya panita menargetkan Rp 750 juta. Puji Tuhan dana yang terkumpul mulai panitia dibentuk sampai acara puncak mencapai Rp 904 Juta,” pungkasnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, adapun rincian pemasukan keuangan meliputi:

  1. Setoran Toktok Ripe (Iuran Keluarga) Rp 56.620.000
  2. Persembahan untuk Pesta Pembangunan Rp 12.500.000
  3. Donatur (Proposal) Rp 101.215.000
  4. Penjualan Ulos & Sarung (195 pcs) Rp 195.000.000
  5. Spontanitas Panitia Rp 13.700.000
  6. Lelang Lepas (seluruh weik) Rp 27.650.000
  7. Lelang Lepas (Hari H) Rp 15.800.000
  8. Undangan/Donatur Rp 3.500.000
  9. Lelang Lagu Trio Santana Rp 17.310.000
  10. Lelang Lepas (saat manortor) Rp 49.600.000)
  11. Olop-olop (saweran) saat manortor Rp 131.985.000
  12. Sakti-sakti (Sumbangan) dari undangan yang tidak manortor Rp 22.700.000
  13. Lelang Gotong Royong  255.200.000

Atas keberhasilan panitia, Pdt Deser Nababan mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan partisipasi untuk mensuksuksekan kegiatan.

Menurutnya, tanpa adanya dukungan semua pihak tentu panitia tidak akan bisa berbuat berbuat apa-apa, bahkan apa yang sudah direncanakan tidak akan tercapai.

“Untuk itu melalui media ini, atas nama majelis, panitia dan jemaat HKBP Ressort Nommensen Kota Piring, Distrik XX Kepulauan Riau mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya atas dukungan dan partisipasinya dengan dana dan materil sehingga pesta berjalan dengan sukses,” ungkap Pendeta Ressort yang baru menjabat lebih kurang 1 tahun di HKBP Ressort Nommensen Kota Piring ini.

Adapun kepada pihak- pihak yang dihaturkan terimakasih, diantaranya:

  1. Praeses Distrik Kepri Pdt. Kardi Simanjuntak, S.Th,, M.Min dan staf Pdt. Esron Siregar, S.Th
  2. Para Pendeta Se-Tanjungpinang dan Bintan
  3. Para Rombongan mewakili Gereja
  4. Pengurus RBB
  5. STM  dan Persatuan Marga-marga
  6. Anggota DPRD Tanjungpinang, Ria Ukur Rindu Tondang, SE
  7. Anggota DPD RI, Richard Pasaribu
  8. Lurah Melayu Kota Piring dan Ketua RT
  9. Para Sahabat-sahabat di Tanjungpinang dan Batam
  10. Para donateur yang tidak dapat sebutkan satu persatu.
Masterplan Pembangunan Gereja

Ia menyebutkan, pembangunan Gereja yang direncanakan berukuran 14 × 32 meter dengan model bertingkat (bassment) itu akan dilaksanakan pada bulan Februari 2020 mendatang

“Direncanakan bulan 11 akan diadakan penimbunan lahan, dan bulan Februari 2020 pengerjaan tahap I untuk fondasi dan struktur,” tuturnya.

“Biarlah dana yang terkumpul untuk kemuliaan nama Tuhan. Biarlah Firman Tuhan mengingatkan kita seperti yang tertulis dalam Roma 12:1 yang menyatakan karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati,” ujarnya.

Sebelumnya, pada Minggu (6/10) lalu telah dilakukan penyerahan hadiah lelang gotong royong. Mereka yang memperoleh hadiah sebagian besar merupakan panitia. Adapun peraih juara 1 hingga 11 diantaranya:

  1. T. Pasaribu / br. Sianipar Rp 22 juta
  2. I. Pakpahan / br. Situmeang Rp 16 juta
  3. Aiptu P. Hasibuan / br. Munthe Rp 15 juta
  4. J. Sinambela / br. Manalu Rp 15 juta
  5. St. L. Silalahi / br. Panjaitan 11,5 juta
  6. AKBP Jefri Siagian / br. Lumbantoruan Rp 11 juta
  7. Pangaribuan / br. Manurung Rp 10.5 juta
  8. Agustiadi / br. Hutauruk Rp 9 juta
  9. P. Simanjuntak / br. Saragih Rp 8 juta
  10. Sihombing / br. Sirait Rp 7 juta
  11. Sitompul / br. Panggabean Rp 7 juta

Pantauan media ini, saat penyerahan hadiah berlangsung tampak suasana haru dengan mata berkaca-kaca meyelimuti jemaat yang menyaksikan.

Bahkan pendeta yang menerima sepeda motor tersebut juga tak kuasa menahan haru dan bahagia.

Pasalnya, T. Pasaribu yang meraih hadiah utama (juara 1) sekaligus penyumbang sepeda motor merk Yamaha Mio 125  tersebut menghibahkan kembali sepeda motornya menjadi inventaris pihak gereja.

“Sungguh luar biasa. Beliau yang nyumbang, kemudian dapat hadiahnya dan disumbangkan lagi ke Gereja,” ungkapnya dengan nada terbata-bata.

Sementara itu salah satu jemaat yang meraih juara dan enggan dipubilkasikan namanya mengungkapkan, meskipun tidak seberapa nilai sumbangan yang diberikan, namun dirinya sangat  bersyukur bisa menyisihkan sebagian dari rejeki yang dimiliki.

Ia berharap, agar pelaksanaan pembangunan Gereja yang menjadi sarana penting beribadah bagi jemaat tersebut bisa berjalan dengan baik.

“mudah-mudahan pembangunannya cepat selesai, karena saya melihat jemaat yang diluar gereja itu sepertinya tidak  konsentrasi mengikuti kebaktian karena saya juga pernah diluar,” ujar Pemimpin Redaksi di salah satu media online ini.

Penulis : Sony
Editor.   : Marolop

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.