Kinerja APBN Yang Optimal Dukung Percepatan Ekonomi Kepulauan Riau

Rapat Tim ALCo Regional Kepulauan Riau (Kepri) membahas terkait kondisi perekonomian Kepri

TANJUNGPINANG | WARTA RAKYAT – Tim ALCo Regional Kepulauan Riau (Kepri) mencatat kondisi perekonomian Kepri sangat baik dengan pertumbuhan ekonomi triwulan II 2025 mencapai 7,14% diatas pertumbuhan nasional sebesar 5,12%.

Pertumbuhan ekonomi Kepri tersebut menjadi yang tertinggi di Sumatera dan menempati urutan ke-tiga tertinggi secara nasional.

Tumbuhnya perekonomian Kepri merupakan dampak dari akselerasi pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan wilayah Free Trade Zone yang menjadi magnet bagi masuknya investasi langsung. Hal ini selaras dengan share komposisi PDRB Kepri yang didominasi oleh Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) atau investasi sebesar 44,76% dari total PDRB Kepri.

Berbeda dengan profil PDRB pada provinsi lain maupun nasional yang mayoritas ditopang oleh konsumsi pemerintah dan konsumsi rumah tangga, Kepri justru ditopang dari sisi investasi yang menunjukkan Kepri bergerak melalui sektor-sektor yang produktif. Investasi di sektor industri di Kepri akan memberikan multiplier effect berupa terciptanya lapangan kerja baru yang mampu menyerap tenaga kerja.

Berdasarkan rilis laporan Tim ALCo Regional Kepri yang diterima Redaksi WARTARAKYAT.CO.ID inflasi Provinsi Kepri di bulan Juli 2025 tercatat sebesar 1,97% (yoy) dan sebesar 0,19% (mtm). Tingkat inflasi terbesar di bulan Juli 2025 didominasi oleh kelompok pengeluaran perawatan pribadi dan jasa lainnya yang mengalami kenaikan sebesar 10,74% (yoy). Sementara, kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan terbesar adalah kelompok Informasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan yang turun sebesar 1,84% (yoy).

Neraca perdagangan Kepri juga terus mencatat kinerja yang baik. Pada bulan Juni 2025, telah mencatat surplus perdagangan sebesar US$29,67 Juta. Surplus perdagangan terjadi akibat komponen ekspor yang mampu tumbuh positif dibandingkan dengan komponen impor. Surplus tersebut mampu memberikan dukungan bagi ekonomi Kepri untuk tetap tumbuh melalui kegiatan ekspor di Kepri, khususnya mesin/peralatan listrik.

Nilai ekspor pada Juni 2025 tercatat sebesar US$1.902,37 Juta. Nilai ekspor tersebut mengalami pertumbuhan 16,79% (yoy). Peningkatan nilai ekspor Juni 2025 disebabkan oleh naiknya ekspor sektor nonmigas sebesar 12,69 (yoy) sebagai komoditas yang mendominasi ekspor Kepri.

Sementara untuk nilai impor Provinsi Kepulauan Riau pada Juni 2025 tercatat sebesar US$1.872,70 Juta, nilai Impor tersebut mengalami pertumbuhan sebesar 35,81% (yoy) yang dipengaruhi adanya peningkatan nilai impor nonmigas sebesar 36,70% (yoy).

Di tengah kondisi perekonomian global yang tidak menentu akibat perang dagang dan ketegangan geo politik di berbagai negara, peran fiskal hadir sebagai penggerak utama roda perekonomian. Melalui belanja negara dan daerah, stimulus ekonomi diwujudkan secara nyata dalam bentuk pembangunan infrastruktur, peningkatan mutu pendidikan, layanan kesehatan, serta penguatan aktivitas ekonomi lainnya yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat di berbagai lapisan.

Dalam Rapat ALCo Regional Kepri bulan Agustus 2025, disampaikan bahwa s.d 31 Juli 2025, Pendapatan Negara di regional Kepri telah terealisasi sebesar Rp7.689,25 miliar. Penerimaan Perpajakan menjadi penyumbang terbesar sebesar Rp6.629,27 miliar atau 81,01% dari total Pendapatan Negara. Kinerja penerimaan tersebut pada APBN Kita didukung oleh kinerja kegiatan ekonomi yang baik, aktivitas produksi dan konsumsi yang terjaga, serta transaksi domestik yang stabil dan berkelanjutan.

Dampak Operasi Fiskal pemerintah hingga akhir Juli 2025 menunjukkan peran signifikan APBN dan APBD terhadap dinamika perekonomian nasional. Realisasi Pendapatan Negara dan Daerah mencapai Rp14.305,84 miliar, yang didominasi oleh pendapatan pajak dari rumah tangga dan korporasi, memberikan ruang fiskal yang cukup untuk pelaksanaan belanja strategis. Selanjutnya, adanya aliran bersih ke neraca pembayaran senilai Rp501,81 miliar turut memperkuat sektor eksternal dan mendukung stabilitas makroekonomi.

Fokus Pemerintah Kepri ke depan siantaranya adalah mempercepat pembangunan Sekolah Rakyat agar anak-anak dari keluarga kurang mampu dapat memperoleh pendidikan berkualitas sejalan dengan pembangunan infrastruktur dan percepatan digitalisasi.

Selanjutnya, pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) terus diperbanyak pada TK, SD, SMP dan SMA atau setara dan diperluas wilayah jangkauannya untuk meningkatan mutu pendidikan, serta mempercepat pembangunan infrastruktur dasar menjadi penguat bagi fondasi ekonomi regional Kepri.

Upaya Pemprov Kepri juga diarahkan pada integrasi kebijakan fiskal daerah dengan prinsip pembangunan berkelanjutan, yang tercermin melalui program pengelolaan sampah terpadu di Bintan serta langkah adaptasi menghadapi perubahan iklim di kawasan pesisir.*

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses