Melihat Tradisi Perayaan Imlek di Vihara Jin Gang Shan, Menyambut Tahun Baru dengan Doa dan Syukur

Suasana Ritual Sembahyang Umat Budha di Vihara Jin Gang Shan, di desa Galang Batang Kec. Gunung Kijang, Rabu (29/1/2025). f-dewi

BINTAN |WARTA RAKYAT – Sejak pukul 7 pagi Kadiyem bersama 5 orang rekannya telah standby di area altar pesembahan  Vihara Jin Gang Shan di desa Galang Batang Kecamatan Gunung Kijang Kabupaten Bintan, Rabu (29/1/2025).  Mereka bertugas melayani warga Thionghoa atau Umat Budha yang datang melakukan ritual doa kepada para dewa dan leluhur saat perayaan Tahun Baru Imlek.

Ia juga mempersilahkan warga masyarakat yang datang berkunjung melihat-lihat suasana perayaan imlek di Vihara sembari memberikan sebotol minuman dan buah jeruk yang telah dipersiapkan sehari sebelumnya. Terlihat  juga segerombolan anak laki-laki turut membantu mengangkat minuman dari mobil yang dibawa oleh para donatur untuk disumbangkan ke warga.

Bacaan Lainnya

“Mbak, silahkan ambil buah Jeruk dan minumannya atau kue-kue ini,” ucapnya kepada tim liputan media Wartarakyat.co.id.

Rangkaian perayaan Imlek di Vihara Jin Gang Shan diawali dengan ritual sembayang oleh Umat Budha yang dipimpin seorang Suhu di sebuah ruangan yang biasa disebut Vihara Kapitien. Ritual Sembahyang berlangsung selama lebih kurang tiga jam dengan melantunkan mantra-mantra dan doa kepada para Dewa. Mereka mengenakan jubah berwarna hitam.

Usai melakukan Sembahyang di Vihara Kapitien, sekitar 30an orang Umat Budha itu melanjutkan Sembahyang di Vihara  Candi Borobudur (sebuah bangunan berbentuk replika Candi Borobudur yang berada di komplek Vihara Jin Gang Shan) yang berada tak jauh dari Vihara Kapitien, di sini Umat Budha juga melantunkan mantra dan doa dengan khusuk kepada dewa dan leluhur selama lebih kurang tiga puluh menit, lalu melanjutkan Sembahyang di sebuah rumah krematorium tempat menyimpan abu pembakaran mayat dengan membawa aneka makanan yang sebelumnya disajikan di altar persembahan Vihara Candi Borobudur.

Abun, asisten Suhu, menyebutkan  di Vihara Candi Borobudur para Umat Budha melakukan ritual Sembahyang selama lebih kurang 20 menit, setelah itu mereka pulang ke rumah masing-masing melanjutkan silaturahmi berama keluarga dan kerabat.

Menurut Abun, Vihara Jin Gang Shan lebih banyak dikunjungi oleh umat Budha yang berasal dari Kijang, Bintan Timur dan Galang  Batang sendiri.

Tukang Masak dan Sajian untuk Persembahan

Saat melakukan ritual Sembahyang di Vihara Candi Borobudur, ada ratusan mangkok kecil yang berisikan aneka makanan vegetarian mulai dari nasi, kue, buah-buahan hingga kerupuk  yang dipersembahkan untuk dewa dan leluhur.

Menariknya, makanan ini dimasak oleh beberapa orang tukang masak yang memang sengaja dipekerjakan oleh Vihara Jin Gang Shan. Semua tukang masak itu berasal dari daerah Jawa yang rata-rata sudah bekerja selama Lima tahunan.

Sajian makanan vegetarian untuk Dewa dan Leluhur di Vihara Candi Borobudur. f – dewi

Menurut Ali (55), pria asal Lombok yang sudah bekerja selama 6 tahun di Vihara ini menyebutkan, setelah Sembahyang di Vihara Borobudur selesai, dirinya bertugas mengantarkan makanan yang disumbangkan ke 28 KK yang tersebar di Batu 20.

Pekerjaan mengantarkan makanan ini dilakukan setiap hari. Setelah itu dirinya lanjut mengerjakan pekerjaan lain yang di perintahkan oleh Abun, Asisten Suhu.

“Setiap hari saya yang mengantarkan makanan kepada beberapa rumah di batu 20 Kijang. Kalau untuk menu makanannya setiap hari beda-beda, tergantung bahan-bahan yang disumbangkan oleh bos-bos (sebutan bagi donatur),” ujarnya kepada tim liputan wartarakyat.co.id.

Harapan dan Doa di Tahun Baru Imlek

Martinus (35), asal Kijang, Bintan Timur, seorang Umat Budha marga Sung yang mengikuti sembahyang di Vihara Jin Ghang Shan menyebutkan, hari pertama peringatan Imlek kali ini memang ia sengaja datang kesini untuk melakukan Sembahyang memanjatkan doa dan menyampaikan rasa syukur kepada para dewa.

“Kami umat Budha setiap tahun saat Imlek pada hari pertama melakukan Sembahyang di vihara Jin Gang Shan ini, karena kami tinggal di Kijang, jadi lebih dekatnya kesini, memang  bisa juga ke vihara lain yang ada di Tanjungpinang misalnya,” ujarnya

“Yang disampaikan rasa syukur, kerena telah diberikan berkah setiap tahun, seperti rezeki, kesehatan dan rasa terima kasih dengan apa yang telah kita dapatkan tiap tahunnya,”lanjut Martinus menjelaskan.

“Harapan saya di tahun ini agar kita semakin sejahtera, Indonesia makmur dan  makin damai dunia ini,” ucapnya saat ditanya harapannya pada tahun naga ini.

Komplek Vihara Jin Gang Shan di desa Galang Batang Kec. Gunung Kijang, Kabupaten Bintan. f-dewi

Perayaan Imlek di Vihara Jin Gang Shan Galang Batang bukan hanya menjadi momen untuk berdoa dan memohon berkah bagi Umat Budha, tetapi juga menunjukkan indahnya toleransi dan kebersamaan di tengah keberagaman.

Selain itu Banyak juga warga masyarakat  yang datang ke vihara ini menikmati ketenangan Gunung Kijang dan keindahan desain arsitektur vihara yang banyak dihiasi oleh ornamen keemasan  yang mencerminkan khas budaya dan agama Budha.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.