TANJUNGPINANG | WARTA RAKYAT – Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau menegaskan komitmennya mendukung pelaksanaan program unggulan Presiden RI Prabowo Subianto dalam Asta Cita keempat, yaitu memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, serta peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas.
Sebagai langkah awal, Gubernur Kepulauan Riau, H. Ansar Ahmad, memimpin langsung Rapat Koordinasi (Rakor) Pelaksanaan Program Makanan Bergizi di Provinsi Kepulauan Riau yang digelar di Gedung Daerah, Selasa (31/12). Program ini dirancang untuk mendukung pertumbuhan anak-anak, mengentaskan stunting, serta mendorong kesejahteraan ekonomi melalui pemanfaatan bahan pangan lokal dan pemberdayaan UMKM.
Rakor ini juga sebagai tindak lanjut dari audiensi Gubernur Ansar dan jajaran dengan Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana, di Jakarta pada Senin (9/12) yang lalu.
Dalam arahannya, Gubernur Ansar menekankan pentingnya memprioritaskan anak usia dini sebagai penerima manfaat awal. “Anak-anak di masa pertumbuhan menjadi prioritas utama karena langkah ini juga menjadi bagian dari pencegahan stunting. Selain itu, data penerima manfaat ini harus segera disampaikan ke Badan Gizi Nasional agar pelaksanaannya tidak terlambat,” ujar Gubernur Ansar.
Gubernur Ansar juga mengusulkan Pulau Penyengat sebagai lokasi percontohan program makanan bergizi. “Pulau Penyengat bisa menjadi role model dapur makanan bergizi, sehingga selain memberikan manfaat bagi masyarakat, juga dapat menjadi daya tarik edukasi bagi wisatawan yang berkunjung ke sana,” tambahnya.
Menurut paparan Kepala Dinas KP2KH Provinsi Kepri, Rika Azmi, program makanan bergizi akan dilaksanakan secara bertahap dengan target cakupan 100% pada tahun 2029. Di tahun 2025, sebanyak 98.068 penerima manfaat atau 19% dari total target akan diprioritaskan.
Program ini akan menyasar peserta didik dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, menengah, kejuruan, keagamaan, hingga pendidikan khusus dan pesantren. Total penerima manfaat di Kepri pada periode 2025-2029 diproyeksikan mencapai 516.149 orang dengan total satuan pelayanan sebanyak 253 unit.
Adapun proyeksi distribusi Penerima Manfaat di Kabupaten/Kota dirincikan sebagai berikut :
1. Kabupaten Bintan: 43.879 orang (22 unit pelayanan)
2. Kabupaten Karimun: 60.980 orang (32 unit pelayanan)
3. Kabupaten Kepulauan Anambas: 12.621 orang (19 unit pelayanan)
4. Kota Batam: 303.629 orang (109 unit pelayanan)
5. Kabupaten Lingga: 21.868 orang (33 unit pelayanan)
6. Kabupaten Natuna: 21.316 orang (19 unit pelayanan)
7. Kota Tanjungpinang: 51.856 orang (19 unit pelayanan)
Pemprov Kepri akan segera mengadakan rapat teknis internal untuk menyepakati mekanisme pelaksanaan, termasuk menentukan proporsi 19% penerima manfaat pada tahun 2025. Selanjutnya, koordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota dan Badan Gizi Nasional akan dilakukan guna memastikan implementasi berjalan optimal sesuai target.
Gubernur Ansar menegaskan untuk harus gerak cepat dan tepat. Menurutnya langkah awal ini sangat penting untuk mendukung program nasional sekaligus meningkatkan kualitas SDM di Kepulauan Riau.
“Dengan langkah strategis ini, Pemprov Kepri optimistis mampu mengakselerasi pembangunan SDM berkualitas dan mendukung tercapainya tujuan pembangunan nasional” tutupnya. (ron)