TANJUNGPINANG | WARTA RAKYAT – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kepulauan Riau (Kepri) menggelar Rapat Paripurna dalam rangka Peringatan Hari Jadi Provinsi Kepri ke-22 di Gedung DPRD Kepri pada Selasa (24/9/2024).
Paripurna ini dipimpin Ketua DPRD sementara, Capt. Luther Jansen, dan Wakil Ketua sementara, Asmin Patros. Acara juga dihadiri oleh Gubernur Kepri Ansar Ahmad, Wakil Gubernur Kepri Marlin Agustina, serta sejumlah anggota DPRD Kepri.
Dari 45 anggota DPRD Kepri, 5 diantaranya tampak tidak hadir berdasarkan sejumlah kursi yang kosong di ruang rapat DPRD Kepri.
Paripurna sendiri diawali dengan pembacaan Al-Qur’an dan doa kemudian dilanjutkan dengan pemutaran video kilas balik pembentukan Provinsi Kepri serta paparan capaian pembangunan yang telah diraih.
Wakil Ketua sementara DPRD Kepri, Asmin Patros, juga memaparkan sejumlah prestasi gemilang yang diraih Kepri dalam berbagai ajang, mulai dari Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) hingga Pekan Olahraga Nasional (PON).
Dalam PON di Sumatera-Aceh tahun 2024, kata Asmin, Kepri berhasil menempati peringkat ke-23 dengan perolehan 5 medali emas, 6 medali perak, dan 8 medali perunggu.
“Pencapaian ini lebih baik dibandingkan PON sebelumnya di Papua, di mana Kepri hanya menempati posisi ke-27 dan DPRD mengucapkan terima kasih kepada para atlet yang telah mengharumkan nama daerah di tingkat nasional,” ujar Asmin.
Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, dalam pidatonya menyampaikan bahwa sejak terbentuknya Provinsi Kepri melalui UU No. 25 Tahun 2002, banyak tantangan yang dihadapi sebagai wilayah yang didominasi perairan. Meskipun demikian, pembangunan terus berjalan meski sempat terdampak pandemi COVID-19.
Ansar juga mengatakan, perekonomian Kepri kini kembali bangkit dengan adanya peningkatan pendapatan per kapita dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).
PDRB Kepri mengalami peningkatan dari Rp131,88 juta pada 2021 menjadi Rp145,58 juta pada 2022, dan kembali meningkat menjadi Rp 154,58 juta pada 2023.
Di sektor perdagangan, kontribusi terhadap PDRB juga mengalami peningkatan dari 8,51% pada 2021 menjadi 9,06% pada 2023. Investasi di Kepri pun menunjukkan perkembangan positif, mencapai Rp20,16 triliun pada 2023.
Ansar juga menyampaikan berbagai capaian pembangunan lainnya, seperti peningkatan indeks kualitas lingkungan hidup, yang naik dari 69,47% pada 2021 menjadi 74,26% pada 2023.
Pembangunan sektor pendidikan dan kesehatan juga menjadi prioritas, termasuk subsidi SPP untuk lebih dari 38 ribu siswa dan beasiswa bagi 2.214 mahasiswa.
“Saya mengakui masih banyak pekerjaan rumah yang harus kita selesaikan, namun dengan kebersamaan semua pihak, kita optimis dapat mewujudkan kesejahteraan masyarakat Kepri,” pungkas Ansar.
Hadir pula dalam paripurna ini sejumlah tokoh masyarakat, Lembaga Adat Melayu, BP3KR, serta tokoh sentral perjuangan pembentukan Provinsi Kepri, Huzrin Hood, bersama tokoh-tokoh lainnya.