TANJUNGPINANG | WARTA RAKYAT – Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menggelar rapat untuk membahas masalah antrean solar SPBU Tanjungpinang dan Bintan, Jumat (2/8/2024).
Turut hadir dalam rapat tersebut pimpinan Pertamina Kepri, Bagus Handoko (SeniorArea Manager Kepri) dan Hiswana Migas (Himpunan Wiraswasta Nasional minyak dan gas)
Anggota Komisi II DPRD Kepri, Rudy Chua mengungkapkan, dari hasil rapat tersebut pihaknya menemukan solusi dengan beberapa kesepakatan untuk mengurangi atau menghilangkan antrian kendaraan di SPBU.
Diantaranya, lanju Rudy Chua, Pertamina akan menambah 2 armada angkutan BBM untuk mengurangi waktu tunggu pengantaran dari depo Tanjung Uban ke Tanjungpinang.
Kemudian, menambah jam kerja dan minggu tetap operasional untuk mengurangi waktu antrian.
“Mulai Senin 5 Agustus 2024 akan dilakukan launching penggunaan fuel card Bukopin di Tanjungpinang sehingga kendaraan Bintan yang selama ini masih menggunakan Brizzi untuk isi di SPBU Tanjungpinang akan terblokir,” ujar Rudy Chua, Jumat (2/8/2024).
“Dengan demikian mulai tanggal 5 Agustus Brizzi sudah tidak bisa digunakan lagi di SPBU Tanjungpinang,” tambahnya.
Rudy menjelaskan, dengan berfungsinya kartu Bukopin fuel card di Batam , Tanjungpinang dan Bintan maka kendaraan di 3 daerah tersebut bisa mengisi di semua 3 daerah sesuai dengan alokasi kuota yang diberikan.
Sedangkan, untuk pendaftaran Program Subsidi Tepat bagi pengguna Pertalite akan dilakukan dan mulai tanggal 1 September 2024 kendaraan yang belum memiliki barcode masih dapat mengisi pertalite tetapi dibatasi maksimal 20 liter perkali isi.
Dia menghimbau, agar warga dapat mendaftar sendiri melalui aplikasi my pertamina atau link subsiditepat.mypertamina.id
“Semoga dengan kesepakatan diatas tersebut secara perlahan dan paling lambat tanggal 5 Agustus nanti permasalahan antrian kendaraan yang mengisi BBM solar sudah dapat terselesaikan,” tutupnya.