BINTAN | WARTA RAKYAT – “Kecil tapak tangan, nyiru kami tadahkan”, ungkapan tersebut diucapkan Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad di hadapan Menteri PPN/Kepala Bappenas RI Suharso Monoarfa saat meninjau proyek Penanganan Jalan Lintas Barat Lanjutan (Akses Pelabuhan Sri Bayintan), Kabupaten Bintan, Jumat (01/12).
Maksud ungkapan Gubernur tersebut ialah agar jangan sampai bantuan pemerintah pusat terhadap pembangunan infrastruktur di Kepri berhenti sampai disini saja. Gubernur Ansar mengucapkan terima kasih dan apresiasi terhadap Pemerintah Pusat atas alokasi dana Instruksi Presiden (Inpres) sebesar Rp640 miliar untuk 16 paket pekerjaan di Kepri termasuk yang saat ini sedang ditinjau.
Namun, menurut Gubernur Ansar, masih ada beberapa ruas jalan di Kepri yang perlu mendapat perhatian karena memiliki potensi besar. Karena Kepri penjaga daerah perbatasan, maka menjaga sense of belonging masyarakat juga menjadi keharusan.
“Seperti di Bintan, Jalan Lintas Barat menuju arah utara perlu mendapat perhatian juga Pak Menteri, karena memiliki potensi besar. karena ruas jalan tersebut dipakai oleh truk kontainer besar dari batam yang menyeberang dengan Kapal RoRo, sementara jalannya masih satu jalur kecil. Kita sudah bebaskan lahannya 50 m dikali 40 km, jadi nanti kalau kita mau menambah satu jalur, akan lebih mudah” ucapnya.
Sementara itu Penanganan Jalan Lintas Barat Lanjutan dengan akses Pelabuhan Sri Bayintan menurut Gubernur Ansar memiliki aspek strategis seperti menurunkan waktu tempuh rute Pelabuhan Sri Bayintan Kijang ke Km. 16 arah Tanjung Uban dari 67 menit menjadi 20 menit, kemudian memudahkan akses pelabuhan untuk angkutan logistik dan penumpang, serta akses ke KEK Galang Batang.
“Selain itu yang tak kalah penting adalah untuk event-event internasional di BIntan yang mulai revival, seperti triathlon, Tour de Bintan, Meta Man, Iron Man dan lainnya. Kita juga mengemas Desa Otak-Otak di Kijang serta ornamen-ornamen bekas pertambangan dahulu yang menarik. Saya kira ini bisa menambah entertain dan length of stay wisatawan” paparnya.
Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengaku meninjau proyek ini di Kepri dikarenakan ingin melihat langsung realisasi alokasi dana Inpres. Menurutnya di dalam RPJMN memang Bappenas menyusun targetting yang salah satunya ketersediaan infrastruktur dalam bentuk jalan.
“Kami sudah mulai menghitung seluruh panjang jalan yang dibutuhkan di tanah air. Yang mana harus dilangsungkan oleh nasional, provinsi, maupun kabupaten/kota” ujar Menteri Suharso.
Menteri Suharso juga mengatakan Bappenas telah membuat kriteria jalan yang akan dibiayai APBN. Untuk itu ia mengucapkan terima kasih kepada Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kepri, Kementerian PUPR yang melaksanakan tahap pertama dari skema Inpres Jalan Daerah tahun 2023 ini.
“Maka kita bekerja sama dengan daerah mengidentifikasi jalan-jalan produksi, jalan menuju kawasan industri, pariwisata, dan linkage, maka didorong dengan Inpres ini” ungkapnya.
Penanganan Jalan Lintas Barat Lanjutan (Akses Pelabuhan Sri Bayintan) sendiri dilaksanakan oleh BPJN Kepri dengan skema inpres jalan daerah dengan nilai kontrak Rp59,3 miliar. Panjang jalan yang ditangani 4,63 km yang terbagi atas jalan lintas barat lanjutan sepanjang 4,10 km dan akses Pelabuhan Sri Bay Intan sepanjang 530 m.
Saat ini pekerjaan sudah terealisasi 71,07 persen dengan target penyelesaian pada tanggal 31 Desember 2023. Pekerjaan dilaksanakan selama 5 bulan dimulai pada tanggal 31 Juli 2023. (ron)