Endang Ikuti Rakornas Percepatan Penurunan Stunting

TANJUNGPINANG | WARTA RAKYAT Stunting merupakan kondisi saat balita atau anak mengalami gagal tumbuh akibat kurangnya asupan gizi atau asupan makan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Untuk mengetahui dan mengevaluasi stunting di daerah, Wakil Walikota Tanjungpinang, Endang Abdullah, S.Kp, M.Si mengikuti Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) percepatan Penurunan Stunting oleh Wakil Presiden Republik Indonesia K.H. Maruf Amin, yang dilaksanakan secara virtual di Aula Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah, Kantor Walikota, Senin (23/08).

K.H. Maruf Amin dalam arahannya menyampaikan, dengan adanya komitmen yang kuat dari Kepala Daerah, menjadikan penurunan stunting sebagai prioritas sehingga semua sumber daya yang diperlukan dapat dimobilisasi untuk penurunan stunting.

“Kita semua harus bertekad dan bekerja keras agar target ini dapat dicapai”, Ungkap Wapres.

Wapres juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada para bupati/walikota yang menyatakan komitmennya untuk melakukan percepatan penurunan stunting di wilayahnya. Seperti diketahui pemerintah menargetkan angka stunting turun menjadi 14% pada tahun 2021.

“Komitmen bersama sangatlah diperlukan. Karena dengan komitmen yang kuat dari kepala daerah, menjadikan penurunan stunting sebagai prioritas sehingga semua sumber daya yang diperlukan dapat dimobilisasi untuk penurunan stunting,” pungkasnya.

Ditambahkan oleh Menteri PPN/Bappenas Suharso Monoarfa menyampaikan bahwa stunting menentukan kualitas manusia di masa depan. Berdasarkan data dari World Bank 2020, permasalahan stunting di Indonesia berada di urutan ke 115 dari 151 Negara di dunia.

“Penyebab tingginya angka stunting diantaranya kurangnya asupan gizi kronis, rendahnya cakupan akses air dan sinitasi penduduk yang memiliki akses air minum berkualitas, rendahnya pendidikan orang tua, pola asuh yang salah serta kurangnya tenaga kesehatan terutama ahli gizi dalam pemantauan perkembangan balita”, jelas Suharso.

Disampaikan pada rakornas, terdapat tiga daerah yang memiliki angka prevelensi stunting yang rendah yakni Provinsi Bali, Kepulauan Riau, dan DKI Jakarta. Menanggapi hal tersebut Wakil Walikota Tanjungpinang menyampaikan bahwa stunting bukan hanya persoalan masalah kesehatan, melainkan juga persoalan bangsa Indonesia.

“Stunting bukan sekedar masalah kesehatan tapi masalah survive-nya bangsa Indonesia karena anak-anak adalah generasi penerus bangsa,” ucap Endang.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.