Sepuluh Santri di Bintan Terpapar Positif COVID-19, Bupati Apri Sujadi Minta Warga Ikuti Protokol Kesehatan

Bupati Bintan, yang juga Ketua Tim Gugus Tugas Percapatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Bintan, Apri Sujadi

BINTAN | WARTA RAKYAT – 10 santri di salah satu pondok pesantren Kecamatan Toapaya, Kabupaten Bintan dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19. Para santri terpapar akibat berkumpul.

Kepala Dinas Kesehatan Bintan sekaligus juru bicara (jubir) Tim Gugus Tugas Percapatan Penanganan (GTPP) Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) Bintan, dr Gama AF Isnaeni, mengungkapkan ada 10 santri ponpes di Bintan itu mengalami gejala sakit menyerupai COVID-19.

Mereka telah diperiksa dan dan diambil Swab tenggorokan di Puskesmas Toapaya untuk selanjutnya tes Polymerase Chain Reaction (PCR).

“Awal gejala sakitnya, Senin (7/9) lalu. Seperti batuk, sakit kepala, anosmia, sakit tenggorokan, sesak napas, mual, nyeri otot, pilek, dan lemah. Lalu diperiksa dan tes Swab di Puskesmas Toapaya,” ujar dr Gama Isnaeni di sela peresmian pasar tumpah Toapaya Selata, Minggu (13/9).

Lebih lanjut Gama menyampaikan, sampel tes swab tenggorokan dan hidung santri dikirim ke Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Batam.

Kemudian, ujar Gama, hasil pemeriksaan swab yang keluar pada Sabtu (12/9) menyatakan 10 orang santri positif COVID-19.

Saat ini semua pasien di karantina di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raja Ahmad Tabib (RAT) Kepri. Mereka adalah FD (12), TS (13), FN (13), SN (13), TZ (15), AD (13), WM (13), UG (15), AA (14), dan PN (15).

“Setelah dinyatakan positif Covid-19 mereka dirujuk ke Rumah Singgah (Rumsing) RSUP Raja Ahmad Tabib (RAT) Kepri,” jelasnya.

Gama menduga, penyebab 10 santri tersebut tertular Covid-19, akibat berkumpul.

Namun pihaknya telah melakukan tracing terhadap orang-orang yang berkontak erat dengan mereka untuk meneruskan mata rantai penyebaran virus tersebut.

“Masih kita telusuri penularan Covid-19 di ponpes ini. Ini kasus 82-91 di Bintan,” tambah dr Gama

Sementara Bupati Bintan, yang juga Ketua Tim Gugus Tugas Percapatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Bintan, Apri Sujadi mengatakan, Dinas Kesehatan Bintan secara rutin melaksanakan tracing (penelusuran) pada orang-orang yang kontak erat dengan pasien konfirmasi.

“Apabila memenuhi kriteria kontak erat maka dilanjutkan dengan pengambilan swab hidung dan tenggorokan untuk dilakukan pemeriksaan dengan metode RT polimerase chaint reaction (PCR),” ujarnya

Apri menghimbau dan mengajak seluruh masyarakat agar senantiasa menerapkan protokol kesehatan pada masa adaptasi kebiasaan baru pada masa pandemi Covid-19 ini.

“Protokol kesehatan ini harus selalu dilakukan secara disiplin pada saat berinteraksi dengan keluarga yang tidak tinggal serumah, teman rumah ataupun di tempat kerja, sehingga klaster keluarga dan klaster tempat kerja bisa kita cegah bersama-sama,” ungkap Bupati.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.