TANJUNGPINANG | Warta Rakyat – Pasca revitalisasi, pemakaian Pasar Potong Lembu diresmikan oleh Walikota Tanjungpinang Syahrul. Peresmian ditandai dengan pemotongan pita, Kamis (30/1) pagi.
Dalam sambutannya, Syahrul meminta seluruh masyarakat dan pedagang yang berjualan di kios untuk menjaga kebersihan.
Selain itu, fasilitas yang ada agar digunakan seperti milik sendiri, agar masyarakat berbelanja dengan rasa aman dan nyaman.
“Revitalisasi pengerjaan Pasar Potong Lembu ini tepat waktu dan hari ini kita resmikan pamakaiannya dan bisa langsung digunakan para pedagang,” katanya, Kamis (30/1).
Kepada pengelola pasar BUMD PT Tanjungpinang Makmur Bersama (TMB), Syahrul menyarankan agar dapat bersinergi dengan masyarakat yang menggunakan kios-kios di Pasar Potong Lembu ini. “Pihak pengelola juga harus menciptakan suasana yang harmonis bersama pengguna kios di pasar ini,” sebutnya.
Sementara itu, Dirut BUMD PT Tanjungpinang Makmur Bersama, Fahmy, menyampaikan rasa terima kasih kepada Pemerintah Kota Tanjungpinang yang telah memberikan kepercayaan kepada BUMD PT TMB untuk mengelola Pasar Potong Lembu.
“Sebagai pihak pengelola, kita sangat memperhatikan pasar yang sehat, bersih dan nyaman bagi pedagang dan pembeli,” ucapnya.
Lanjut Fahmy, pasar yang berkualitas sesuai dengan SNI (Standar Nasional Indonesia) bisa dinilai dan dilihat dari pedagang itu sendiri
“Terciptanya pasar yang berkualitas tidak terlepas dari kepedulian pedagang dan masyarakat untuk menciptakan pasar yang bersih, aman dan nyaman,” ungkapnya.
Fahmy berharap dengan pembaruan atau revitalisasi Pasar Potong Lembu, usaha para pedagang kedepannya lebih ramai dan meningkat.
“Hadirnya pasar ini dapat meningkatkan perekonomian Tanjungpinang, terutama masyarakat di sekitar sini,” tutupnya.
Sementara itu, Anggota DPRD Kota Tanjungpinang berharap agar pengelola mampu menambah pemasukan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Pasalnya, Pasar Potong Lembu yang merupakan salah satu sumber pendapatan milik BUMD itu menelan biaya rehab atau revitalisasi pada Tahun Anggaran 2019 lalu sebesar Rp 2,569,315,390.
Selain itu, kehadiran pasar tradisional itu juga diharapkan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat Kota Tanjungpinang
“Diharapkan bisa menambah income BUMD dan juga meningkatkan ekonomi sekitarnya terkhusus kawasan Potong Lembu,” kata Reni, Sekretaris Komisi I DPRD Kota Tanjungpinang ini saat dihubungi, Kamis (30/1).
“BUMD harus benar benar mengayomi dan berusaha memberikan yang terbaik untuk pasar yang dikelola. Mendengarkan aspirasi pedagang dan juga pembeli. Saya dapat informasi ada total 100 lebih kios di Potong Lembu, semoga dapat terisi semua,” lanjutnya.
Reni juga mengungkapkan, agar kehadiran pasar tersebut mampu bersaing dengan pasar modern.
“Semoga pasar tradisional yang ada di Kota Tanjungpinang dapat bersaing dengan pasar modern. Harapannya terciptanya pasar yang higienis. Pembeli nyaman, penjual juga bisa lebih sejahtera,” sambungnya.
Selain itu Reni mengatakan, kedepannya agar Akau Potong Lembu menjadi prioritas berikutnya ditata sebaik mungkin. Menurutnya, Akau merupakan kawasan wisata kuliner yang selalu didatangi turis domestik maupun manca negara.
Bahkan, kata Reni, Akau Potong Lembu merupakan salah satu tempat mencari kuliner bagi masyarakat kota Tanjungpinang. “Ini akan menjadi PR bersama antara BUMD dengan Pemko dan DPRD Kota Tanjungpinang,” ujarnya.
Reni menyebutkan, tahun ini pembangunan revitalisasi Pasar Baru Tanjungpinang juga akan dilakukan.
“Pasar Baru juga rencananya tahun ini mendapatkan anggaran untuk revitalisasi,” tutupnya.
Turut hadir dalam peresmian pasar Potong Lembu tersebut Walikota Tanjungpinang, Wawako, Disperindag, Dirut BUMD, Anggota DPRD Tanjungpinang, Maiyanti, Respriady, OPD, camat dan lurah Kamboja.