LAMPUNG UTARA | Warta Rakyat – Diduga Kepala Sekolah (Kepsek) Negeri 01 Desa Kembang Gading, Kecamatan Abung Selatan, Kabupaten Lampung Utara, Provinsi Lampung tilep dana Program Indonesia Pintar (PIP), akibatnya ratusan wali murid geruduk sekolah, Senin (18/11/2019).
Program Indonesia Pintar (PIP) melalui Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang seyogianya salah satu program prioritas Presiden Jokowi untuk membantu keluarga kurang mampu itu justru tidak memberi dampak bagi orang tua.
Pasalnya, kucuran dana PIP pada Tahun 2018 lalu hingga kini belum disalurkan kepada penerima bantuan yakni 134 wali murid. Bahkan, dana bantuan PIP di tahun 2019 bagi 34 siswa belum juga di bayarkan hingga Senin (18/11/2019) yang lalu.
Padahal, melalui program ini pemerintah mengharapkan angka putus sekolah di Indonesia umumnya dan khususnya di Kabupaten Lampung Utara bisa menurun secara drastis.
Tidak hanya itu, KIP juga ditujukan untuk membantu meringankan biaya personal pendidikan seperti baju sekolah hingga alat tulis.
Selain itu, mencegah siswa agar tidak putus sekolah serta membantu siswa yang berhenti sekolah agar bisa kembali menimba ilmu.
KIP bisa dikatakan kartu sakti yang dapat membantu masyarakat kurang mampu untuk menyekolahkan anaknya secara gratis dari usia 6-21 tahun.
Kepada wartawan, Santi didampingi ratusan wali murid Sekolah Dasar mengatakan, bahwa penyaluran dana PIP Tahun 2018 sama sekali belum diberikan Kepala Sekolah.
Ironisnya lagi, buku tabungan wali murid dinyatakan hilang oleh kepala sekolah.
“Kami sudah berulang-ulang kali menanyakanya dan sudah di mediasi oleh Komite dan Kepala Desa namun tetap nihil hasilnya,” cetusnya.
Di tempat yang sama dikatakan Cik Umar selaku komite SD, dirinya tidak pernah dilibatkan dalam kegiatan apapun, salah satunya program PIP.
Senada dikatakan Muhammad Sa’i salah satu komite SMP, bahwa permasalahan penyaluran dana PIP Baik SD maupun SMP sudah lama terjadi dan sempat di mediasi oleh pihak Inspektorat dan Diskdik UPTD.
“Namun permasalahan ini memuncak sehingga ratusan wali murid geruduk sekolahan,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah yang dimaksud tidak dapat dikonfirmasi mengenai permasalahan tersebut, sebab nomor ponselnya tidak dapat dihubungi. (Tim).