Jumlah Pengidap HIV Lebih Banyak di Batam

Illustrasi (f-net)

TANJUNGPINANG | WARTARAKYAT.CO.ID –Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mencatat dari 250 orang pria yang menyukai sesama jenis (homo seksual), terdapat 23 orang diantaranya positif mengidap penyakit HIV/AIDS.

Dan dari 400 orang pekerja seks komersial (PSK), lima di antaranya positif HIV Aids.

Hal itu dikatakan kepala Dinas Kesehatan Kepri Tjetjep Yudiana, di Tanjungpinang, Rabu (2/4/2019).

“Provinsi Kepri darurat HIV Aids, hal itu berdasarkan hasil survei yang dilakukan petugas Dinas Kesehatan, sehingga harus diatasi,” ujar Tjepjep.

“Dari 250 orang dilakukan pengecekan kesehatan, 23 orang positif mengidap HIV itu berada di Batam,” sambungnya.

Demikian juga para PSK yang terjangkit HIV mereka berdomisili di Batam, lanjutnya.

Sementara di Tanjungpinang, kata Tjepjep ada sebanyak 3 waria yang terjangkit HIV, hal itu terdeteksi setelah kita lalukan pemeriksaan dari 53 orang waria, ungkap Tjepjep.

Dikatakannya jumlah penderita HIV Aids yang didata Dinkes Kepri bukan angka yang akurat, karena lebih banyak pelaku homo seksual, waria dan PSK yang tidak ingin diperiksa kesehatannya.

“Mereka kemungkinan takut diperiksa, dan tidak siap mengetahui penyakit yang dideritanya setelah melakukan hubungan seks bebas dan menyimpang,”imbuhnya.

Ia mengemukakan jumlah penderita HIV Aids bisa jauh lebih banyak dari temuan petugas kesehatan di Kepri. Penularan virus mematikan itu akan terus terjadi sepanjang masih ada anggota masyarakat dan para penderita HIV Aids berprilaku seks bebas dan menyimpang.

“Ini yang kita sebut dengan fenomena gunung es. Dari jumlah yang sedikit dapat menjadi sangat banyak,” lanjutnya.

Tjetjep sendiri merasa harus membeberkan permasalahan serius penularan HIV Aids ini untuk mencegah penularan secara massif. Perubahan prilaku seks harus dilakukan agar tidak terjangkit penyakit yang belum ada obatnya tersebut (red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.