TANJUNGPINANG | WARTA RAKYAT – Wakil Wali Kota Tanjungpinang, Raja Ariza menghadiri pembukaan kegiatan Maritime Camp Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) I, yang dilaksanakan di Pantai Dugong, Bintan.
Dibuka oleh Panglima Kogabwilhan I yang diwakili Kepala Staf Kogabwilhan I, Laksamana Muda TNI Haris Bima Bayuseto, S.E., M.Si., M.Tr.Opsla. Jumat (10/10/2025).
Kepala Staf Kogabwilhan I menyampaikan bahwa Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia memiliki tanggung jawab besar dalam mengelola wilayah lautnya yang luas, tidak hanya sebagai sumber penghidupan tetapi juga sebagai ruang strategis yang harus dijaga bersama.
“Kedaulatan maritim bukan hanya soal menjaga batas wilayah laut, tetapi juga bagaimana kita dapat mengelola laut dengan penuh kesadaran, serta membangun kemandirian dan wawasan kebangsaan yang kuat,” ujar Haris Bima.
Haris Bima mengatakan, tema kegiatan Maritime Camp ini mengingatkan seluruh pihak akan pentingnya menanamkan kesadaran maritim dalam setiap sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Kemandirian berarti kita mampu mengelola sumber daya laut secara mandiri, memanfaatkan teknologi dan sumber daya manusia dengan optimal, serta menjaga wilayah laut dari berbagai ancaman,” Ucap Haris Bima.
Lebih lanjut, beliau menjelaskan bahwa Maritime Camp merupakan kegiatan strategis dalam rangka meningkatkan kesadaran dan kecintaan generasi muda terhadap dunia maritim, serta berharap seluruh peserta dapat mengenal lebih dekat potensi maritim Indonesia, khususnya di Kepulauan Riau, serta menumbuhkan rasa tanggung jawab terhadap kelestarian laut dan lingkungan.
“Kelestarian dan kemandirian dalam pengelolaan kemaritiman akan menjadi pondasi kuat untuk menjaga keutuhan dan kejayaan Indonesia di masa depan,” jelas Haris Bima.
Sebagai bentuk dukungan terhadap kegiatan ini, Wawako Raja Ariza menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan yang berorientasi pada pembinaan karakter dan wawasan kebangsaan bagi generasi muda.
“Maritime Camp ini sangat penting karena menanamkan kesadaran cinta laut dan nasionalisme sejak dini. Semangat seperti ini harus kita dukung bersama agar anak muda memiliki rasa tanggung jawab terhadap bangsa dan lingkungannya,” ungkap Raja Ariza.
Raja Ariza juga berharap agar kegiatan ini bisa menjadi wujud nyata sinergi antara unsur pertahanan, pemerintah daerah, dan masyarakat.
“Kolaborasi lintas lembaga seperti ini menunjukkan bahwa menjaga maritim bukan hanya tugas TNI, tetapi juga tanggung jawab bersama. Pemerintah daerah tentu siap mendukung kegiatan yang memperkuat karakter dan wawasan kebangsaan generasi muda,” harap Raja Ariza.
Ia juga menekankan pentingnya keberlanjutan program seperti Maritime Camp dalam membangun generasi tangguh dan berdaya saing.
“Generasi muda harus punya kesadaran maritim yang kuat, karena di tangan merekalah masa depan Indonesia sebagai negara poros maritim dunia akan terwujud,” ucap Raja Ariza.
Kegiatan ini diikuti oleh 41 peserta dari berbagai unsur, di antaranya Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pembangunan (STIE Pembangunan) Stisipol, Universitas Maritim Raja Ali Haji (Umrah), HNSI, dan Pokdarwis Desa Pengudang.
Kegiatan pembukaan turut ditandai dengan pelepasan tukik (anak penyu) ke laut sebagai simbol pelestarian ekosistem maritim dan semangat menjaga lingkungan pesisir. (as/Dinas Kominfo)