ANAMBAS | WARTA RAKYAT – Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau melalui Dinas Perhubungan tengah menggesa peningkatan fasilitas Pelabuhan Berhala di Kecamatan Letung, Kabupaten Kepulauan Anambas.
Pelabuhan Berhala merupakan pelabuhan yang proyek pengerjaannya menggunakan dana alokasi khusus (DAK) tahun 2024 yang dilaksanakan melalui tahapan lelang dini dana DAK Pemerintah Pusat.
“Kalau dilihat tabel di Kementrian Perhubungan, baru Kepri yang sudah melaksanakan untuk DAK 2024.
Kita sudah pada tahap pekerjaan. Kita lelang waktu itu pada akhir Desember untuk percepatan penyelesaian,” terang Kepala Dinas Perhubungan Kepri, Junaidi, Kamis (9/5/2024).
Proses pengerjaan dari lelang tersebut sudah mulai dikerjakan pada Maret lalu.
Dalam peninjauan oleh Gubernur Kepri H Ansar Ahmad SE MM, Senin (5/5/2024) lalu, setidaknya 60 persen fisik material telah berada di lokasi.
“Akan digesa dan ditarget rampung pada 10 Oktober 2024. Akhir Juli nanti semua material sudah berada di lokasi,” ujar Junaidi meyakinkan.
Pengerjaan berupa penguatan tiang dermaga, perapian jalan, dan penerangan. Akan ada 25 titik penerangan menggunakan panel tenaga surya (solar cell) di kawasan pelabuhan.
Dampak Terhadap Perekonomian Masyarakat
Fokusnya penyelesaian pembangunan Pelabuhan Berhala, Letung, Junaidi menyampaikan jika pelabuhan ini diproyeksikan akan berdampak positif terhadap perekonomian masyarakat.
Di sisi darat Pelabuhan Berhala Letung terdapat lahan seluas sekitar 3800 meter per segi. Lahan ini, kata Junaidi, nantinya akan dioptimalkan sebagai tempat penumpukan barang, baik kontainer maupun barang barang yang akan singgah di Letung.
“Nanti akan diratakan, dimatangkan, dan dicor, sehingga bisa dipergunakan sebagai fasilitas komersial,” sebutnya.
Pelabuhan Berhala Letung berfungsi sebagai pelabuhan penumpang Dan kargo. Pelabuhan ini disinggahi KMP Bukit Raya, Kapal Tol Laut, kapal perintis, dan kapal antar Kabupaten kota.
Kalau dilihat secara makro, lanjutnya, Letung sangat potensial untuk perkembangan ekonomi. Ada dua perusahaan migas menurutnya yang akan mengelola di kawasan ini.
“Pasti (dua perusahaan itu) akan membutuhkan pelabuhan untuk pengiriman kru maupun material untuk dikirim ke lokasi offshore,” kata Junaidi.
“Nanti akan kita tawarkan ke mereka. Dengan kedalaman dan fasilitas yang dimiliki pelabuhan, akan dikerjasamakan. Kalau Pelabuhan Palmatak sepertinya sudah terlalu sibuk,” sebutnya lagi.
Junaidi menegaskan jika pembangunan fasilitas tambahan di Pelabuhan Berhala Letung akan selesai tepat waktu.
Pemprov Kepri saat ini sedang menunggu penyerahan aset dari Kementrian Perhubungan.
“Nanti akan ditempatkan personel dari Provinsi Kepri di sini yang dikepalai KUPT Natuna,” sebutnya.
Total aset pembangunan Pelabuhan Berhala Letung yang diserahkan Pemerintah Pusat kepada Pemprov Kepri senilai Rp76 miliar. (*)