TANJUNGPINANG | WARTA RAKYAT – Penjabat (Pj) Wali Kota Tanjungpinang Hasan mengatakan, perputaran uang selama operasi pasar murah yang digelar Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) mencapai Rp229 Juta.
Menurutnya, operasi pasar murah telah dilaksanakan di empat lokasi dalam rangka intervensi harga bahan pokok dan juga menekan angka inflasi daerah.
“Kalau operasi pasar murah telah dihitung perputaran uang mencapai Rp229 juta,” ujar Hasan saat ditemui di Gerakan Pasar Murah di Jalan Batu Naga, Sabtu (9/12/2023).
Selain operasi pasar murah, lanjutnya, Pemko Tanjungpinang melalui Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan (DP3) melaksanakan Gerakan Pangan Murah (GPM) di empat lokasi.
“Untuk GPM hari ini terakhir, perputaran uang di GPM nanti akan disampaikan,” ucapnya.
Ia menjelaskan, program pasar murah dan GPM sangat membantu menjaga stabilisasi inflasi daerah. Pihaknya berencana melaksanakan program ini hingga tahun depan.
Ditambah lagi, dalam program itu pihaknya menggandeng petani lokal, sehingga bahan pokok yang dijual lebih murah dari harga pasaran. “Harga sayur mayur, cabai dan sembako dijual disini cukup miring,” tutupnya.
Harga Bahan Pokok Lebih Murah
Kabid Ketahanan Pangan DP3 Tanjungpinang Yesi Perdeawati mengatakan pada hari ini untuk GPM ada sebanyak 12 distributor dan produsen pangan yang bergabung.
Ia memaparkan selisih harga, diantaranya cabai merah Rp70 ribu per kilogram (Kg) sedangkan dipasaran Rp90 ribu, cabai hijau Rp38 ribu dipasaran Rp46 ribu.
“Minyak Goreng Rp24 ribu, dipasaran Rp28 perdua kilogram, telur nomor 4 Rp 44 ribu, dipasar 48 ribu,” paparnya.
Sementara itu, warga Kelurahan Dompak Siwi mengaku sangat terbantu dengan adanya GPM ini.Dimana harga-harga kebutuhan pokoh lebih murah dari harga di pasar.
“Harga minyak goreng Rp 24 ribu per 2 kilo, biasa di pasar ada Rp 28 ribu,” imbuhnya.
