Warga Mengeluh, Sirajudin Nur Minta Puskesmas di Hinterland Optimalkan Pelayanan

Anggota DPRD Kepri, Sirajudin Nur saat meninjau Puskesmas di Desa Mantang Lama, Kabupaten Bintan

BINTAN | WARTA RAKYAT – Anggota Komisi IV DPRD Kepulauan Riau, Sirajudin Nur meminta Puskesmas di kawasan hinterland mengoptimalkan pelayanan kesehatan kepada warga.

Itu ia sampaikan saat menemukan adanya warga yang mengeluhkan pelayanan kesehatan di Desa Mantang Lama, Kabupaten Bintan.

Sirajudin menegaskan, pelayanan kesehatan di kawasan hinterland harus menjadi perhatian pemerintah.

“Kita minta Pemda beri perhatian penuh terhadap fasilitas pelayanan kesehatan di hinterland. Masyarakat ini kan tinggal di pulau yang terpisah dari pusat kota, tentu tidak punya pilihan selain berharap dengan pelayanan di Puskesmas,” katanya, Jum’at (22/9/2023) pagi.

Anggota DPRD Kepri dua periode itu juga menyoroti minimnya tenaga kesehatan tiap-tiap Puskesmas di kawasan hinterland.

Ia pun meminta agar Pemda fokus memenuhi kekurangan tenaga kesehatan dan memperhatikan kesejahteraan tenaga kesehatan yang bekerja di pulau-pulau terpencil.

“Tolong perhatikan kesejahteraannya, karena mereka ini berbesar hati untuk bertugas di pulau pulau terpencil. Tentu perlu di beri apresiasi lebih agar maksimal dalam melaksanakan pelayanan medis bagi masyarakat,” pintanya.

Sebelumnya, salah satu warga Desa Mantang Lama mengeluhkan minimnya tenaga kesehatan yang tersedia.

Bukan hanya tenaga kesehatan, obat-obatan juga sering tidak tersedia dan sulit ditemukan apotek yang menjualnya.

“Kami bersyukur dan senang Bapak Sirajudin bisa sampai ke kampung kami ini melihat langsung kondisi Puskesmas. Puskesmas ini salah satu harapan kami disini untuk pelayanan kesehatan,” ujar salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.

“Namun seringkali kami sulit menemui tenaga kesehatan disini dan juga obat obatan sering tidak tersedia,” sambungnya.

Dokter dan perawat yang ditemui Sirajudin juga menyampaikan keluhan yang sama terkait dengan keterbatasan obat-obatan yang di terima Puskesmas ini.

“Kami akui memang ketersediaan obat sangat terbatas dan juga sering habis. Kami terpaksa menunggu kiriman obat obatan dari Kabupaten. Kami akan berkordinasi lagi ke pihak kabupaten untuk mengatasi masalah ini,” ungkap salah satu tenaga kesehatan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.