BATAM | WARTA RAKYAT – Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) adalah hari nasional yang selalu diperingati setiap tanggal 21 Februari.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia menjadikan tanggal 21 Februari sebagai Hari Peduli Sampah Nasional sejak tahun 2006.
Peringatan HSPN sendiri dilatarbelakangi oleh sebuah peristiwa yang mencekam, yakni longsornya tumpukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Leuwigajah, Cimahi, Jawa Barat, pada 21 Februari 2005.
Ketika itu, sekitar pukul 02.00 WIB, sebuah ledakan keras diikuti dengan longsor sampah terjadi di TPA Leuwigajah.
Akibat dari peristiwa tersebut, jutaan meter kubik sampah longsor, menimbun puluhan rumah, dan menewaskan 157 orang.
Tragedi longsornya tumpukan sampah di TPA Leuwigajah dipicu manajemen pengelolaan sampah yang buruk.
Sebab, TPA Leuwigayah menggunakan sistem open dumping, artinya sampah dibuang dan ditumpuk begitu saja.
Momen peringatan HPSN 2023 ini, dimanfaatkan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kepulauan Riau Sirajuddin Nur mengunjungi perkampungan Tanjung Gundap, Kecamatan Sagulung, Batam.
Bersama Dinas Kesehatan Provinsi Kepri, Sirajuddin Nur menggelar dialog kesehatan lingkungan dengan tema “Tuntas Kelola Sampah untuk Kesejahteraan Masyarakat”.
“Tema Hari Peduli Sampah Nasional tahun 2023 di maksudkan untuk menjawab isu kesehatan lingkungan dalam kaitannya dengan perubahan iklim yang menjadi perhatian dunia,” ujar Sirajuddin Nur.
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa ini mengatakan, sampah merupakan permasalahan lingkungan hidup yang serius.
Menurutnya, penanganan sampah secara konvensional belum dapat mengendalikan sampah yang ada.
Imbasnya, sampah yang tidak ditangani dengan baik dapat menimbulkan berbagai permasalahan kesehatan.
“Peringatan yang setahun sekali ini untuk mengingatkan kita betapa pentingnya dalam mengelola sampah yang baik dan benar. Sampah dapat dimanfaatkan atau di daur ulang menjadi lebih bermanfaat dan bernilai ekonomi melalui Bank Sampah berbasis masyarakat,” imbuhnya.