Sementara Ketua Forum RT/RW Kota Tanjungpinang Hasirin, menyatakan penilaian yang mengatakan bahwa Pemko Tanjungpinang di bawah kepemimpinan Rahma berjalan di tempat adalah suatu penilaian subjektif.
Yang tentu saja didasarkan dan semata-mata karena adanya unsur tidak suka. Penilaian subjektif, lanjutnya, pada umumnya tentu akan mengaburkan objektivitas sudut pandang seseorang.
“Yang tidak suka tentu akan terus menilai negatif. Tidak objektif sesuai dengan fakta-fakta yang sesungguhnya. Jadi sebaiknya hindari penilaian subjektif, mari buka mata melihat fakta sesungguhnya,” ungkap tokoh yang telah menjadi RT sejak zaman Suryatati A Manan ini.
Dari sisi peningkatan pelayanan aparatur kepada publik, Wali Kota telah membangun Mall Pelayanan Publik yang mampu mempersingkat waktu dan proses layanan administrasi pemerintahan.
Menyangkut sektor pertanian, walikota mendistribusikan ribuan ton pupuk, bibit tanaman, bibit perikanan, dan alat pendukung lainnya yang ditujukan untuk membangun semangat kemandirian ekonomi warga.
Revitalisasi pasar, peningkatan kapasitas Melayu Square hingga menjadi lebih representatif untuk pedagang dan masyarakat, revitalisasi akau potong lembu yang akan dilaksanakan Maret 2023 ini merupakan langkah nyata untuk membangkitkan kembali ekonomi rakyat pasca pandemi COVID-19.
“Jadi ya, tidak benar jika Pemko Tanjungpinang kok dinilai jalan di tempat,” pungkas Hasirin.
Ikuti Selengkapnya Artikel Kami di Google News – Wartarakyat.co.id