BINTAN | WARTA RAKYAT – Direktur PT Bintan Inti Sukses (BIS) Susilawati dipecat tanpa perlawanan dari jabatannya.
Pemecatan Susilawati berdasarkan hasil audit Inspektorat Daerah Bintan dan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) luar biasa yang dilakukan dua kali pada tahun 2022 lalu.
Terungkap jika pemberhentian Direktur PT BIS itu disebabkan karena tidak becus mengurus bisnis yang dikelola PT BIS.
Alhasil, Pemda sebagai pemegang saham yang mengharapkan untung dari laba bisnis yang dikelola PT BIS, malah berujung buntung.
Hasil audit Inspektorat Daerah Bintan ditemukan ada kerugian sekitar Rp 6 miliar, Komisaris PT BIS Hafizar menjelaskan, kerugian sebesar Rp 4 miliar dikarenakan ada perbaikan laporan keuangan dan Rp 2 miliar disebabkan pembelian aset tanah bermasalah di daerah Sei Lekop.
“Dari hasil audit itu, kemudian dilakukan evaluasi melalui RUPS kemudian diberikan hak jawab atas temuan audit inspektorat. Selanjutnya pada 30 Desember 2022 dilakukan kembali RUPS luar biasa dan keputusan diberhentikan,” katanya, kemarin.
Jika uang miliaran rupiah dikelola dengan managemen yang baik, Hafizar mengatakan, akan ada laba yang bisa disetorkan sebagai PAD Bintan. Namun, harapan itu pupus karena managemen bisnis yang kurang baik.
Bahkan, dalam pengelolaannya selama ini beban operasional perusahaan jauh lebih besar ketimbang pendapatan yang diterima. “Dan semua staff yang bekerja itu berdasarkan perintahnya bu Susi,” ujarnya.
Hafizar pun menyampaikan jika dalam waktu dekat akan diumumkan perekrutan untuk jabatan Direktur PT BIS. Ia mengatakan, syarat menjadi Direktur PT BIS tidak lah ribet.
“Tidak ada syarat jenjang pendidikan asalkan bisa mengelola bisnis,” katanya. (oxy)
