KARIMUN | WARTA RAKYAT – Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kepulauan Riau, Sirajudin Nur kaget saat meninjau kondisi pendidikan di SMKN 1 Moro Kabupaten Karimun.
Sirajudin masih menemukan tenaga pendidikan yang belum digaji dengan layak, bahkan masih ada yang digaji Rp500 ribu per bulan.
“Salah satu kondisi yang mengejutkan adalah mengenai tenaga honorer sekolah yang masih dibayar Rp500 ribu rupiah perbulannya,” katanya, Jum’at (02/08/2022).
Sirajudin berjanji akan membahas permasalahan ini ke dalam rapat resmi Komisi IV bersama Dinas Pendidikan Kepri. Apalagi, ini juga terjadi di sekolah lain di kawasan hinterland.
Ia mengaku sangat berharap agar gaji tenaga kependidikan dinaikkan karena sudah ikut serta mencerdaskan generasi penerus bangsa.
“Harusnya tidak ada lagi tenaga honorer sekolah dibayar semurah ini. Mereka ini mengabdi dan ikut serta dalam proses mencerdaskan anak anak bangsa, tugasnya mulia, harusnya dimartabatkan melalui gaji yang pantas,” tegasnya.
Selain gaji tenaga pendidikan, ia juga menemukan fasilitas sekolah yang tidak layak pakai, minim laboratorium penelitian dan lapangan sekolah masih tanah sehingga becek saat turun hujan.
Diketahui, SMKN 1 Moro berdiri sejak tahun 2005, saat ini memiliki 141 siswa dengan 4 kompetensi keahlian yakni Akuntansi, Teknik Komputer Jaringan, Budidaya Perikanan, dan Instalasi Tenaga Listrik.
Ia pun meminta dan mengingatkan Kepala Bidang Pendidikan SMK, Osnardi yang turut hadir dalam peninjauan itu untuk melakukan perbaikan dan pemeliharaan sarana prasarana sekolah di tahun anggaran 2023.
“Saya ingatkan kepada saudara Kabid agar tahun anggaran 2023 sekolah ini di rehabilitasi sarprasnya. Sebagian bangunan kondisinya memprihatinkan, termasuk lapangan sekolah yang masih tanah merah. Tolong disediakan juga alat praktikumnya karena sangat terbatas,” pintanya.