TANJUNGPINANG | WARTA RAKYAT – Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Tanjungpinang, Muhammad Yasir menyampaikan bahwa pembelajaran tatap muka belum dapat dipastikan untuk dilaksanakan dalam waktu dekat ini.
Hal ini lantaran 28 orang (sebelumnya diberitakan 27) tenaga pendidikan dan pengawas dinyatakan reaktif saat mengikuti rapid test.
“Kemaren saya bilang 27 ya, bukan 27, rupanya 28 dari 241 orang terindikasi reaktif, dan langsung direkomendasikan ke Dinkes untuk melaksanakan swab,” kata Yasir, Kamis (21/1/2021).
Yasir mengatakan hasil swab sementara, baru 21 orang yang sudah dapat dinformasikan. Dari 21 tersebut terdapat 3 guru dan 1 orang dari dinas pendidikan terkonfirmasi positif swab test.
“Dari Dinas Pendidikan 1 orang dan 3 guru konfirmasi positif, untuk guru, itu dari SMP N 9 Tanjungpinang 1 orang, SDN 013 Bukit Bestari 1 orang, SDN 012 Tanjungpinang kota 1 orang,” ungkap Yasir.
Saat ini, lanjut Yasir, 4 orang yang dinyatakan positif dilakukan isolasi mandiri dirumah masing-masing.
Namun, Dinas Pendidikan memberikan penanganan sepenuhnya kepada dinas kesehatan terhadap guru tersebut, apakah akan dilakukan isolasi mandiri dirumah sakit maupun tidak.
“Dinas kesehatan nanti yang akan menentukan apakah akan di isolasi di rumah sakit, kemudian yang berdekatan yang sudah menghubungi siapa-siapa yang berdekatan untuk melakukan isolasi mandiri juga,” ujarnya.
Yasir menyampaikan, Dinas Pendidikan belum menetapkan apakah akan dibuka pembelajaran tatap muka, karena masih menunggu perkembangan lebih lanjut.
“Jadi kita belum bisa melaksanakan tindak lanjut apakah kita belajar tatap muka atau tidak,” pungkasnya.
Kebijakan ini di ambil karena Dinas Pendidikan Tanjungpinang sangat berhati-hati dalam membuka pembelajaran tatap muka dalam hal inu memperhatikan keselamatan dan kesehatan warga sekolah sewaktu pembelajaran tatap muka.
Pewarta : Ilham
Editor : Prengki
