BANGKA TENGAH | Warta Rakyat – Pembagian Bantuan Langsung Tunai (BLT) senilai Rp600 ribu per bulan selama tiga bulan telah dikucurkan bagi warga terdampak Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
Namun sejumlah warga Desa Cambai Induk Kecamatan Namang, Bangka Tengah Propinsi Kepulauan Bangka Belitung menuai protes atas pembagian BLT tersebut
Hal itu terlihat saat Neli dan beberapa warga RT 04 pada Rabu (24/06) sekira pukul 10.00 WIB pagi mendatangi kantor Desa Cambai Induk.
Mereka memprotes pembagaian BLT tersebut tidak merata.
Dalam wawancara singkatnya, Neli menyebut tentang pembagian BLT yang dikucurkan di desanya saat ini benar-benar membuat dirinya dan warga lainnya kecewa. Pasalnya pembagian tersebut diduga pilih kasih dan tidak adil.
“Saya kecewa berat kepada perangkat Desa Cambai Induk ini, pokoknya tetap akan ku perjuangkan sampai kemanapun saya siap yang penting aku dapat. Jangan hanya family perangkat saja yang dapet BLT,” ungkapnya dengan nada keras.
Ia menyebut di Desa Cambai Induk ini masih banyak warga yang belum dapat BLT. Bahkan ada beberapa janda yang tidak mendapat bantuan.
Selain itu, lanjutnya, ada juga warga yang sudah ditinggal mati 3 tahun lalu oleh suamainya belum mendapat bantuan sosial itu.
“Coba berkaca ke desa sebelah tepatnya di Desa Cambai Selatan pembagian BLT benar-benar adil dan transparan. Dari 300 KK baik yang ada mobil dan yang pantas menerimanya dapat BLT, tapi bukan disini. Kalau di Cambai Induk ini kurang lebih 92 KK saja yang dapat terus, bagaimana survey sebelumnya,” jelas Neli.
Sementara itu Ketua RT 04 H. Zaimuri mengatakan, penerima manfaat dari dari BLT tersebut mengacu ke data Bansos dan yang sudah mendapatkan bantuan lain dari kementerian tidak bisa menerima BLT.
“Sebelumnya dari yang terdampak COVID-19, data yang diajukan 49 KK dari 130 KK ke Pemdes Cambai Induk. Namun yang disetujui hanya 10 KK yang mendapatkan BLT. Semuanya sudah di proses dan di sotir lewat pemerintah desa,” tutur Ketua RT.
Dengan kejadian ini, Ketua BPD Cambai Induk Sumarsono ikut bicara sekaligus ikut meredam susana yang begitu panas.
Pasalnya, statemen Neli memprotes keras di kantor Desanya. Bahkan sebelumnya Neli juga banyak bersuara lantang dengan tulisanya di medsos facebook tentang pembagian BLT yang tidak merata di desa itu.
” Ya, saya sebagai ketua BPD hanya memantau dan berharap semua lancar kondusif tanpa ada kekisruhan,” ujarnya.
Selain itu, pendamping desa Erdian
juga mengatakan Bantuan Langsung Tunai ini di prioritaskan kepada penerima manfaat dalam hal ini warga yang terdampak Covid-19.
Dia menyebut data ini sudah di sinkronkan dengan data Bansos Kementerian .
“Diduga dengan kejadian ini pasti ada provokatornya, saya sebagai pelaksana pendamping desa tetap melaksanakan sesuai dengan SOP dari Kemendes,” ungkap Ardian.
Lebih lanjut dikatakan Ardian dalam waktu dekat ini pihaknya akan mengadakan musyawarah desa sebagai pemahaman tentang asas manfaat BLT dan yang berhak menerimanya.
Terlebih apa yang katakan Mars Direktur BUMDES Cambai Induk, penerima manfaat BLT diprioritaskan kepada masyarakat terdampak Corona, bukan janda atau orang miskin, namun juga pelaku usaha seperti UKM.
Direktur BUMDES juga menyampaikan dan meminta maaf bahwa Plt Kepala Desa Cambai Induk, Darmansyah belum bisa dikonfirmasi dikarenakan mendadaki sakit setelah di protes warga.
Pewarta : Haryani
Editor : Prengki