TANJUNGPINANG | Warta Rakyat – Wakil Walikota Tanjungpinang mengakui tidak ada tekanan saat hengkang dari partai Golkar ke Partai NasDem.
Rahma menjelaskan, selama ini tidak mempunyai masalah dengan Partai Golkar.
Bahkan dirinya juga sangat menghargai Ade Angga dan Ansar Ahmad yang berjasa mengantarnya mendampingi Walikota Tanjungpinang.
“Sekarang saya dikasih wadah dan tempat, sebagai politisi saya benar berdiri di kaki sendiri bukan karena ada faktor eks dibelakangnya,” katanya, Senin (24/2).
“Saya dihargai sebagai Wakil Ketua Bidang Kaderisasi dan Pendidikan Politik di DPW Partai NasDem. Selama ini tidak ada tekanan,” lanjutnya.
Lebih lanjut ia mengungkapkan, kini Rahma dihargai dengan posisi luar biasa di Nasdem.
“Itu tanda sebagai saya dianggap memahami sedikit, bagaimana sih menjadi yang begini-begini. Saya disini dikasih, saya tidak pernah nanya sebagai apa, saya mendengar saat saya dilantik,” ucapnya.
“Dengan jalur hari ini mari kita bersama-sama berjuang,” sebutnya.
Rahma menambahkan, bergabungnya ke Partai NasDem sama sekali tidak ada kontrak politik.
Bahkan dirinya tidak menawarkan diri.
“Yang menilai saya adalah orang lain,” ujarnya.
“Saya tidak mempunyai deal-deal dan saya mengetahui terpilih dari saat pembacaan SK,” jelasnya.
Rahma menyebutkan, dirinya masih Wakil Walikota Tanjungpinang yang diusung dari Partai Golkar hingga 2023 ke depan.
“Saya mempunyai kewajiban sampai September 2023 nanti. Dan saya tidak ikut pada pemilihan 2020 mendatang,” jelasnya.
Sementara itu Ketua DPD Partai NasDem Kota Tanjungpinang Bobby Jayanto mengatakan, dengan bergabungnya Rahma di Dewan Pimpinan Wilayah Nasdem Kepri merupakan hak seseorang warga negara.
Kemudian, lanjutnya, dengan kekhawatiran partai soal pindah partai itu merupakan hak juga seseorang.
“Dimana merasa lebih nyaman maka disitu akan berlabuh, saya sebagai Dewan Pimpinan Daerah hanya mengkamodirkan saja,” tuturnya.
“Sampai sekarang belum ada amanat khusus untuk Rahma, kami ingin bergandeng tangan dan membangun daerah kita lebih maju,” ujarnya.