PIL Ibu Babak Belur Digebuki Lalu Dilempar ke Atap Rumah

SIAPA tak malu jika ibunya punya PIL jenis berondong? Maka nasib Iwa (30) yang jadi berondong Ny. Cahyati (40) sungguh memelas.

Ketika dipergoki sedang kencan dengan Ny.Cahyati, langsung dihajar oleh anak dan suami selingkuhannya. Dalam kondisi babak belur dia dilempar ke atap rumah tetangga, gubrakkkkk! Gegerlah warga Garut.

Untuk urusan syahwat banyak orang jadi lupa akan martabat. Bayangkan, anak sudah gede, nafsunya masih gede juga, sayangnya gairah suami sudah mengecil.

Akibatnya banyak istri mencari kepuasan di luar. Dapat berondong pun tak masalah, yang penting rasa gatel itu tak perlu disembuhkan dengan Salep 88 atau Kalpanak. Padahal jika skandal itu ketahuan, mau ditaruh mana muka ini?

Ny. Cahyati warga Kabupaten Garut, rupanya menderita hal yang sama. Dia sangat menderita sekali ketika suami usia belum kepala enam sudah ngedrop gairahnya sebagai kaum lelaki. Dulu minimal masih dapat pelayanan seminggu dua kali sesendok makan, kini sebulan sekali juga belum tentu nemu.

Sebetulnya dia sudah memberi isyarat-isyarat tertentu, tapi rupanya Dudung (55) terkena rabun ayam, sehingga tak bisa menangkap sinyal-sinyal kegairahan itu. Kalau rabun ayam politik, dikasih kekuasaan sampai 45 persen, langsung sembuh. Tapi kalau rabun ayam dalam urusan syahwat, yang menderita justru istri sendiri.

Karena Dudung sudah tak aspiratif terhadap hasratnya, Ny. Cahyati kemudian mencari solusi lain. Dia mulai tebar pesona di jalur independent.

Kebetulan dalam usia kepala empat penampilan bini Dudung ini masih menjanjikan, jika tak mau disebut seksi menggiurkan. Dengan dandanan yang dikemas lebih kekinian, para kawula muda kaum milenial itu pun mulai terbelalak matanya.

Salah satu anak muda itu adalah Iwa, yang sebetulnya di rumah juga sudah punya “kendaraan” sendiri, malah tahunnya juga jauh lebih muda. Tapi karena Ny. Cahyati ini kategori barang baru yang baru turun dari kapal, sekali melihat Ny. Cahyari versi baru, langsung saja ukuran celananya berubah. Tadinya M, mendak jadi XL.

Iwa tahu bahwa Cahyati adalah nyonya Dudung tetangga sendiri. Tapi karena dia yang memberi ruang untuk “rekonsiliasi” dengan makan nasi goreng bersama di warung pojokan desa, ya langsung sikat saja Bleh.

Di kala situasi mantap terkendali, Cahyati-Iwa membangun koalisi kenikmatan. Ternyata Iwa bisa menjawab apa yang dibutuhkan Ny. Cahyati. Maklum, si berondong ini memang berbanding lurus antara tongkrongan dan “tangkringan”.

Tapi yang namanya punya WIL maupun PIL di kampung sendiri, itu sama saja artinya dengan berak di halaman rumah sendiri. Baunya cepat menyebar ke mana-mana.

Saksi mata memberitahukan kepada Dudung, bagaimana istrinya punya gendakan si Iwa. Tentu saja Dudung marah besar, sehingga mengajak anak lelakinya, Dadang (28) untuk memberi pelajaran si Iwa yang kata sang informan sedang “live” ibarat siaran TV.

Acara bercengkerama dalam asmara yang tengah digelar Iwa-Cahyati jadi kacau. Melihat kedatangan Dudung dan Dadang, mereka pun bubar. Cahyati kabur lewat pintu belakang, sementara Iwa malah naik untuk sembunyi di lantai atas.

Tentu saja terpojok. Jadilah Iwa dibuat bulan-bulanan bapak anak itu tanpa bisa membalas. Dalam kondisi babak belur langsung dilempar ke genting rumah sebelahnya, gubrakkkkkk…….

Tak sampai mati, memang. Karenanya ketika tetangga dengar suara mengagetkan itu segera memberi pertolongan. Di antara pecahan genting dan reng yang rusak, dia ditolong dibawa turun.

Dia mengaku siapa yang menganiayanya. Maka dengan cepat polisi menangkap Dudung dan Dadang. Dalam pemeriksaan baik bapak maupun anak mengaku merasa malu punya istri/emak macam begitu.

Iyalah, wong sampai begituan sama berondong. (Gunarso TS)

Sumber: poskotanews.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.