MEDAN | Warta Rakyat – Akhirnya kerinduan keluarga St. Jamli Damanik dan St. Maulina boru Purba Sidadolok, pengusaha panglong (bahan material) di jalan HM. Joni, Pasar Merah, Medan ini terwujud setelah mengunjungi GKPS Bandar Selayur Resort Syalom Sinaman, Minggu (21/7/2019).
Butuh waktu sekitar 5 jam dari Medan menuju lokasi.
Diketahui, jemaat GKPS Bandar Selayur Resort Syalom Sinaman Labah yang berada di Kecamatan Dolok Pardamean Pematang Raya Kabupaten Simalungun itu berjumlah 25 Kepala Keluarga, dan sebagian besar dari mereka berprofesi sebagai petani.
St. Jamli Damanik melalui Lenni Damanik mengatakan, meskipun lumayan jauh dan menguji nyali lantaran jalan berbelok-belok, kecil dan terjal namun tidak mengurungkan niat orangtuanya untuk berbagi kasih dan mendukung pelayanan GKPS Bandar Silayur Resort Syalom Sinaman Labah.
“Puji Tuhan kerinduan orangtua kami St. Jamli Damanik dan St. Maulina br Purba Sidadolok untuk berbagi dengan sesama dan mendukung pelayanan/tempat ibadah GKPS Bandar Silayur Resort Syalom Sinaman Labah bisa terlaksana dengan baik,” Ujar Lenni Damanik, Minggu (21/7) putri kedua dari St. Jamli Damanik dan St. Maulina br Purba Sidadolok ini.
Selain itu, Lenni juga turut berterimakasih atas penyambutan rombongannya yang diterima dengan baik oleh pihak gereja. Dirinya sangat senang, soalnya usai beribadah dan bercengkrama dengan majelis dan jemaat, pihak gereja dengan sigap menyajikan makanan dan minuman sebelum pulang ke Medan.
“Terima kasih juga untuk majelis dan jemaat GKPS Bandar Silayur yang sudah menerima kedatangan kami dengan sangat baik. Walau jalan ke lokasi lumayan menguji, tapi kami senang dan bersyukur bisa bertemu dengan semua jemaat Tuhan yang ada di sana,” ucapnya.
Dalam kunjungan tersebut, St. Jamli Damanik, ayah dari 4 orang anak bersaudara ini menyerahkan sumbangan berupa sembako 25 paket kepada jemaat GKPS Bandar Silayur. Satu paket terdiri dari 1 goni beras merk Kuku Balam berisi 10 kg, minyak goreng Sania 1 liter, gula pasir 1 kg dan mie instant 10 bungkus.
Selain sembako, Damanik juga menyerahkan dana Rp 5 juta, lantaran saat itu majelis gereja mengeluhkan bahwa teras depan gereja tersebut bocor.
Lenni yang juga istri seorang polisi Aipda Ganda Hasugian ini kembali menuturkan, sumbangan tersebut semata-mata untuk membantu meringankan beban jemaat yang membutuhkan.
Pasalnya, kata Lenni, jemaat tersebut sudah lama ingin dkunjunginya.
Selain itu, lanjutnya, saat ini banyak juga jemaat yang suka membantu namun peruntukan akhir sumbangan tersebut hanya seremonial saja. Tidak tampak manfaatnya
Misalnya, sambung Leni, sumbangan untuk kumpulan A dipakai jalan-jalan ke suatu tempat yang terkadang lebih banyak happy-happynya daripada ibadahnya.
“Pernah saya bertanya tujuan orangtua kami melakukan ini apa? Mamak menjawab daripada menyumbang untuk kegiatan gereja yang terkadang lebih banyak unsur duniawinya lebih baik dananya langsung kita bagikan ke orang atau gereja yang memang membutuhkan,” ujar Lenni menceritakan.
Penulis : Prengki
