Pembakris Tanjungpinang Layani 63 Warga Berobat Gratis

Keluarga Besar Pengurus Pembakris Tanjungpinang

TANJUNGPINANG | Wartarakyat – Selama pengurus Pelayanan Batak Kristen (Pembakris) Kota Tanjungpinang membuka layanan pengobatan gratis di Terminal Sei Carang Bintan Center cukup banyak antusias warga yang memanfaatkan layanan tersebut.

Diantara mereka yang hadir ada yang sekedar mengecek kesehatan, berobat, bahkan hingga pemeriksaan gula dan cholesterol.

Ketua Pelayanan Batak Krtisten (Pembakris), dr. Antonius Simatupang menuturkan kegiatan hari ini merupakan hari terakhir pengobatan terakhir, sehingga total keseluruhan mencapai 63 orang pengunjung.

dr. Antonius Simatupang saat melayani pemeriksaan kesehatan warga (anak-anak) di posko Terminal sei Carang, Bintan Center, Jumat (7/6/2019)

“Hari ini hari terakhir, pemberian obat-obatan penambah daya tahan tubuh serta tambahan pemeriksaan kesehatan gratis untuk gula dan cholesterol. Total keseluruhan 63 orang pengunjung,” ujarnya melalui WhatsApp miliknya, Jumat (7/6/2019)

Baca juga: Pembakris Tanjungpinang Gelar Pengobatan Gratis di Terminal Sei Carang

Dokter umum yang kesehariannya berdinas di RSUP ini menceritakan merasa bahagia dan menyenangkan bisa melayani masyarakat hingga bersukacita.

“ternyata merekapun (pengunjung, red) setelah mendapat pelayanan tersebut merasa senang dan menyampaikan rasa terimakasihnya dengan senyum ceria,” ungkapnya.

Selain itu suami dari boru Simanjuntak ini juga berterimakasih kepada seluruh keluarga besar Pembakris atas suksesnya kegiatan yang digelar.

Meskipun bukan berlatar belakang kesehatan, sambungnya, namun tim selalu sehati dan sejalan memberikan pelayanan kesehatan yang bermanfaat bagi sesama yang membutuhkan

dr. Antonius Simatupang, ayah dari 4 orang putri menjelaskan, lantaran masih banyak warga yang belum mengetahui layanan tersebut, sehingga pengunjung dirasa kurang signifikan.

Pasalnya, kata Dia, sebelumnya banyak warga yang datang hanya sekedar memeriksakan kesehatannya, namun saat ditanya pengunjung di hari terakhir terdapat beberapa orang mengaku bahwa mereka mengetahui informasi tersebut dari RRI.

“sepertinya belum maksimal tersosialisasi, karena mereka yang kebetulan saat menanti bus keberangkatan masih merasa ragu-ragu untuk memeriksakan kesehatan dirinya. Setelah disapa dan diberitahu, baru mereka mau memeriksakan kesehatannya,” ujar dr. Antonius menceritakan.

Untuk itu kedepannya, Dokter yang low profile dan ramah ini berharap agar kegiatan-kegiatan sosial semacam pengobatan gratis ini perlu dilakukan guna membantu meringankan beban masyarakat

Penulis    : marolop
Editor       : frengki

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.