TANJUNGPINANG | Wartarakyat.co.id – Bunda Tagana Kepri, Noorlizah Nurdin Basirun menyebutkan generasi muda adalah penggerak dan penerus pembangunan dalam segala bidang.
Termasuk penggerak dalam bidang penanggulangan bencana. “Dimana generasi muda terlibat dalam kesiapsiagaan penanggulangan bencana,” ujar Noorlizah dalam acara Tagana Masuk Sekolah di Aula SMPN 10, Kota Tanjungpinang, Rabu (20/3/2019).
”Remaja harus terus belajar untuk saling membantu dan mengedukasi kesiapsiagaan dalam menghadapi penanggulangan bencana ini sudah menjadi keharusan karena perlu ditanamkan sejak dini sehingga para generasi muda memiliki pengetahuan yang cukup jika suatu saat dibutuhkan,” ungkapnya.
Menurutnya, salah satu program rutin Tagana adalah, “Tagana Masuk Sekolah”. Menurut Noorlizah, ini merupakan salah satu komitmen pemerintah meningkatkan edukasi bagi para generasi muda dengan menyasar ke sekolah sekolah.
Disamping itu, Indonesia merupakan daerah yang memiliki banyak gunung-gunung aktif, rawan tsunami, tanah longsor, banjir bandang dan dikelilingi cincin api atau yang lebih dikenal dengan istilah ring of fire hingga menjadi daerah yang rawan terhadap bencana.
Tagana Masuk Sekolah sendiri merupakan program lanjutan Program Tagana Go To School yang merupakan bagian dari upaya program edukasi kesiapsiagaan masyarakat khususnya di dunia pendidikan.
Tujuannya untuk mempercepat terbangunnya pemahaman dan kesiapsiagaan masyarakat maupun petugas penanggulangan bencana terhadap potensi dan kemungkinan terjadinya bencana.
Ditempat yang sama, Hamdan Syahrial selaku ketua panitia kegiatan Tagana Masuk Sekolah, mengatakan kegiatan Tagana Masuk Sekolah ini adalah salah satu rangkaian dari kegiatan-kegiatan lain, yang diselenggarakan dalam rangka memperingati hari jadi Tagana yang ke 15 Tahun.
“Kegiatan Tagana masuk sekolah ini kita laksanakan di dua sekolah tingkat menengah yang ada di kota ini, yakni SMPN 10 dan SMP Muhammadiyah,”ungkapnya.
Dikatakan Hamdan, kegiatan Tagana Masuk Sekolah ini, bertujuan agar setiap muda-mudi tersebut dapat mengetahui apa-apa saja yang harus dilakukan dalam kesiap-siagaan menghadapi bencana alam.
“Dengan kegiatan TMS ini kita berharap bisa membagi ilmu kepada anak2. Sehingga dapat mengantisipasi jika terjadi bencana sewaktu2,”ungkapnya (red)