Juliari Minta PDI Perjuangan di Kepri Menang Tebal

Wakil Bendahara DPP PDI Perjuangan, Juliari P. Batubara (tengah), Angota DPRD Tanjungpinang Petus M. Sitohang (paling kiri/pakai topi) dan Pengurus DPD PDI Perjuangan Kepri foto bersama usai rapat koordinasi

Batam | Wartarakyat.co.id – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Kepri menggelar rapat koordinasi Strategi Pemenangan Pemilu Tahun 2019.

Rakor dihadiri oleh Ketua DPD PDI Perjuangan Kepulauan Riau Soerya Respationo, Ketua Dewan Pertimbangan Daerah PDI Perjuangan Provinsi Kepulauan Riau yang juga Wakil Gubernur Kepulauan Riau, Isdianto, para calon anggota legislatif PDI Perjuangan untuk DPR RI, DPD, DPRD Provinsi Kepulauan Riau dan DPRD Kabupaten dan Kota se provinsi Kepulauan Riau.

Adapun rapat Koordinasi DPD PDI Perjuangan Provinsi Kepulauan Riau dilaksanakan di Batam, Sabtu (13/10/2018) dan dibuka secara resmi oleh Wakil Bendahara DPP PDI Perjuangan, Juliari P. Batubara.

Juliari, dalam sambutannya meminta agar seluruh kader PDI Perjuangan merapatkan barisan dan menyatukan tekad untuk memenangkan pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden RI yang diusung oleh PDI Perjuangan dan partai koalisinya yakni Joko Widodo dan KH Ma’ruf Amin, serta memenangkan Pemilihan Legislatif tahun 2019.

“Karena hasil pemilu 2019 nanti akan menjadi dasar bagi penetapan pimpinan DPR RI dan Pemilu Presiden 2024, maka Juliari P. Batubara meminta supaya seluruh caleg PDI Perjuangan di Provinsi Kepulauan Riau memenangkan PDI Perjuangan yang “tebal” diatas presidential treshold 20 %” kata Petrus M. Sitohang, yang juga caleg DPRD Kepri dari PDI perjuangan Nomor Urut 1, Dapil Tanjungpinang ini kepada awak media, Sabtu (13/10/2018).

Ia juga menambahkan, Sebelumnya Wagub Kepri, Isdianto mengingatkan agar kader-kader PDI Perjuangan tidak lengah dalam menghadapi pemilu legislatif yang akan datang. (fg/red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.