BINTAN | WARTA RAKYAT – Tim gabungan dari Polres Bintan bersama lintas instansi melaksanakan kegiatan monitoring dan pengamanan terhadap aktivitas penambangan pasir darat ilegal di sejumlah titik wilayah Kabupaten Bintan, Jumat (20/6).
Hadir dalam kegiatan ini antara lain Kasat Reskrim Polres Bintan, Kasat Intelkam, Kasat Samapta, Kapolsek Gunung Kijang, perwakilan Dinas ESDM Provinsi Kepri, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bintan, unsur TNI, Posda BIN Bintan, dan awak media.
Kapolres Bintan AKBP Yunita Stevani, S.I.K., M.Si., melalui Kasatreskrim IPTU Fikri Rahmadi, S.Tr.K., S.I.K., menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mencegah kerusakan lingkungan akibat aktivitas penambangan ilegal yang berpotensi merusak ekosistem, memicu erosi, longsor, pencemaran air, dan deforestasi.
“Monitoring difokuskan pada beberapa lokasi, yakni Desa Malang Rapat, Desa Teluk Bakau, dan Kampung Banjar, Kecamatan Gunung Kijang,” jelasnya.
Dari hasil peninjauan, tidak ditemukan aktivitas penambangan aktif. Namun, di Desa Malang Rapat, tim menemukan satu unit alat berat dalam kondisi rusak, sementara di lokasi lainnya tidak ada tanda-tanda kegiatan pertambangan.
Sebagai langkah penindakan, polisi memasang police line serta menutup akses jalan menuju lokasi tambang ilegal tersebut. Tindakan ini dilakukan untuk mengidentifikasi, membongkar, dan menindak jaringan pelaku penambangan liar sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
“Kami mengimbau masyarakat untuk berperan aktif. Jika mengetahui adanya kegiatan yang mencurigakan, segera laporkan ke Bhabinkamtibmas, Polsek, Polres terdekat, atau hubungi Call Center Polri 110,” tutup IPTU Fikri.
