BATAM | WARTA RAKYAT – Gubernur Kepulauan Riau, H. Ansar Ahmad, menerima kunjungan silaturahmi dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Kepri di Gedung Graha Kepri, Kota Batam, pada Rabu (19/3). Dalam kunjungan ini, BPKP Kepri menyerahkan Ikhtisar Pengawasan Ekonomi Biru yang telah berjalan selama lima tahun.
Program Ekonomi Biru melibatkan sejumlah pihak, termasuk Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) dan Badan Pusat Statistik (BPS), guna memberikan perspektif pembangunan yang berkelanjutan bagi Provinsi Kepri. Sebagai sebuah konsep pembangunan ekonomi, Ekonomi Biru pertama kali diperkenalkan oleh ekonom Belgia, Gunter Pauli, pada 2010. Konsep ini menekankan pemanfaatan sumber daya laut secara optimal untuk mendukung kesejahteraan masyarakat dan pelestarian lingkungan.
Dalam sambutannya, Gubernur Ansar menyatakan bahwa Ekonomi Biru sejalan dengan Road Map Pembangunan Provinsi Kepri yang menjadikan provinsi ini sebagai “Gerbang Ekonomi Biru di Ujung Indonesia.”
“Ekonomi Biru sejalan dengan semangat pembangunan di Provinsi Kepri. Untuk mendukung ini, kita mempersiapkan faktor-faktor pendukung seperti peningkatan infrastruktur dan SDM. Salah satunya melalui pembangunan Jembatan Batam-Bintan dan penambahan dua Kapal Roro tujuan Anambas, serta penambahan SMK Kejuruan di Kepri. Semua ini akan menjadi fondasi utama pencapaian target pembangunan,” ujar Gubernur Ansar.
Sementara itu, Kepala BPKP Kepri, Hisyam Wahyudi, menegaskan kesiapan pihaknya untuk mengawasi dan memastikan pembangunan di Kepri tepat sasaran.
“Ekonomi Biru adalah konsep yang sangat relevan bagi Kepri, mengingat sebagian besar wilayahnya adalah perairan. Kami berharap program ini mampu memberikan dampak positif bagi masyarakat, dan BPKP Kepri siap mendukung penuh untuk mewujudkan visi ini,” jelas Hisyam.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut Kepala Bagian Umum BPKP Kepri, Auditor Bidang Pengawasan Instansi Pemerintahan, Inspektur Daerah Kepri, dan sejumlah tamu undangan lainnya.
