TANJUNGPINANG|WARTA RAKYAT– Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau melalui Dinas Kesehatan dalam waktu dekat akan menyusun program promosi kesehatan sebagai upaya peningkatan kesadaran masyarakat dalam menjaga tubuh tetap bugar.
“Bayangkan berapa banyak biaya, waktu dan tenaga yang dikeluarkan jika sakit. Untuk mencegah hal itu tentunya dibutuhkan langkah konkrit dalam upaya peningkatan kesadaran masyarakat untuk menjaga tubuh tetap bugara dan sehat,” papar Gubernur Ansar Ahmad, Selasa (23/7/2024).
Program preventif di bidang kesehatan ini disebut Gubernur Ansar sedianya sudah dapat dilaksanakan pada tahun 2025 mendatang.
Terkait program promosi di bidang kesehatan ini, Gubernur Ansar meminta Kepala Dinas Kesehatan Kepri M Bisri segera menggelar rapat bersama pemerintah kabupaten/kota dan OPD terkait lainnya.
Gubernur Ansar juga berharap pemerintah kabupaten/kota bersinergi dengan Pemerintahan Provinsi Kepri menjalankan program promosi bidang kesehatan.
“Kolaborasi harus dibangun bahkan hingga di puskesmas,” terang Ansar.
Promosi kesehatan yang baik dan sukses diyakini Ansar akan mengurangi beban rumah sakit dan fasilitas kesehatan yang lain.
“Karena akan berdampak pada kemandirian dan kesadaran masyarakat dalam menjaga kesehatan masing-masing,” imbuhnya.
Ansar menuntut Dinkes serta OPD terkait lainnya menjalankan program promotif kesehatan lebih besar dan sungguh-sungguh di tahun 2025 mendatang.
Ansar mengingatkan peran penyuluhan kesehatan di tengah masyarakat hingga di tingkat desa yang dulu pernah berjalan.
“Saya tidak tahu hari ini masih ada atau tidak, karena masih ada penyakit dasar yang masih menjadi prevalensi besar di Provinsi ini. Seperti kanker, polio, ginjal, darah tinggi dan lainnya,” terangnya.
Penyakit mendasar yang umum menjangkit masyarakat ini ditegaskan Ansar sebenarnya bisa dicegah dengan program promosi yang masiv agar masyarakat bisa mengantisipasi menjaga diri dari penyebab penyakit.
Upaya ini dia sebut tentu tanpa mengabaikan ketersediaan pelayanan kesehatan di rumah sakit.
Selain dengan pemerintah kabupaten/kota, Gubernur Ansar juga menekankan pentingnya kolaborasi antara Dinkes dengan OPD lain di Pemprov Kepri. Misalnya dengan Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan, juga Dinas Pemuda dan Olahraga.
Penyuluhan bidang pertanian ditekankan Ansar bisa koordinasi dengan Dinas kesehatan.
“Saya sering bertemu dengan sejumlah petani yang mengeluh sakit kanker. Saya curiga bisa saja sakit itu disebabkan penggunaan pupuk,” tegas Ansar.
Ansar menduga penyakit kanker yang diidap petani di Kerpi karena tidak menjalankan protokol kesehatan dengan baik dan disiplin.
“Saat menggunakan pupuk, kemudian para petani kita makan tanpa mencuci tangan yang baik dan bersih. Bisa saja zat yang terkandung di dalam pupuk, masuk ke dalam tubuh dan menjadi peyebab. Atau bisa jadi ada sebab lainnya,” ujar Ansar mengilustrasikan.
Gubernur juga telah meminta Dinkes berkolaborasi dengan Dinas Pemuda dan Olahraga. Ansar meminta agar kegiatan rutinitas olahraga bersama masyarakat terus dikembangkan. Senam pagi di berbagai tempat, di berbagai tingkatan masyarakat perlu terus digalakkan dan dilaksanakan.
Gubernur menegaskan jika hal-hal secamam ini perlu ada diskusi terbatas bersama agar program preventif kesehatan bisa tepat sasaran.
“Anggaran terbatas harus mengedepankan hal-hal yang urgen dan penting. Kita harus memaksimalkan tugas penting di bidang kesehatan yang harus menjadi perhatian kita semua,” sebutnya.
“Memang kesehatan bukan segalanya. Tapi segalanya tidak berarti tanpa tubuh yang sehat. Maka kita harus sadarkan masyarakat untuk selalu menjaga kebugaran dari waktu ke waktu,” tutupnya. (*)