TANJUNGPINANG | WARTA RAKYAT – Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad akan memprioritaskan terbentuknya Peraturan Daerah mengenai Kawasan Pertanian Berkelanjutan. Ini merupakan upaya sustainability agar kawasan tersebut eksis sampai kapanpun sebagai kawasan pengembangan pertanian.
“Supaya petani-petani terjamin masa depannya dari waktu ke waktu. Kalau perda tersebut bisa dilahirkan, akan kita minta insentif khusus kepada Menteri Pertanian karena komitmen kita menjamin kawasan pertanian berkelanjutan. Apalagi kawasan daratan kita relatif terbatas” kata Gubernur Ansar, di Aula Wan Seri Beni, Dompak, Jum’at (07/06).
Gubernur Ansar pada kesempatan itu mengukuhkan Pengurus Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Provinsi Kepri. Farada Harahap akan mengetuai Kepengurusan KTNA Kepri hingga 2028 mendatang.
Menurut Gubernur Ansar, pengembangan pertanian di Kepri bergantung pada beberapa fenomena seperti struktur tanah dan iklim di kawasan daratan yang relatif terbatas. Untuk itu perlu perhatian khusus dan sungguh-sungguh.
“Namun kita bersyukur meskipun belum bisa memenuhi semua kebutuhan hasil pertanian untuk masyarakat cara menyeluruh, tetapi tidak sedikit hasil pertanian yang kita produksi yang setiap hari dimanfaatkan oleh masyarakat” ujarnya.
Gubernur Ansar mengucapkan selamat kepada pengurus KTNA Kepulauan Riau yang baru dikukuhkan. Gubernur Ansar mengatakan KTNA merupakan mitra penting Pemda dan pemerintah secara nasional.
“KTNA merupakan wadah tempat para petani dan nelayan untuk berkomunikasi aktif bersinergi bersama pemerintah dan elemen masyarakat lain dalam menjamin kelangsungan pertanian di Indonesia. Selain itu ktna juga menjadi wadah menambah wawasan ilmu pengetahuan mengenal kemajuan teknologi memfasilitasi kebutuhan modal petani dan yang lebih luas lagi bisa menjadi wadah membuka jaringan pasar” tuturnya.
Acara juga disejalankan dengan Penyerahan Bantuan Pertanian dari Pemprov Kepri kepada masyarakat Tanjungpinang dan launching gerakan tanam cabai bagi pegawai di Lingkungan Pemprov Kepri.
Adapun bantuan yang diserahkan diantaranya Bantuan Saprodi cabai dengan total bantuan Rp189,3 juta dengan rincian pupuk NPK 2.000 kg, Pupuk organik 4.000 kg, Benih cabai merah 75 sachet, Mulsa 60 roll, Insektisida organik 10 liter.
Kemudian bantuan pemerintah Rumah Pangan Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA) kepada TP PKK Kelurahan Batu 9, Bantuan pemanfaatan lahan pekarangan, Bantuan Sarana dan prasarana pertanian (alat mesin pertanian), dan 16 ton pupuk pertanian.
Sementara itu, Kepala DKP2KH Kepri Rika Azmi dalam laporannya menyampaikan dalam rangka mendukung Kepri mandiri cabai, Gubernur Ansar mencanangkan seluruh pegawai menanam cabai di rumah masing-masing dengan launching gerakan tanam cabai.
Sehubungan dengan hal tersebut, DKP2KH Kepri menyediakan sebanyak 70 ribu bibit cabai untuk pegawai Pemprov Kepri yang akan diserahkan dalam beberapa tahap.
“Tahap pertama akan diserahkan pada tanggal 10 hingga 12 Juni 2024 yang akan datang sebanyak 20 ribu bibit untuk 17 OPD dan tahap kedua akan dilaksanakan pada akhir bulan Juni 2024. Sampai saat ini, sudah terdapat 28 OPD yang menyampaikan permintaan sebanyak 32 ribu bibit” ujarnya. (ron)