Warga Tanjunpinang Serbu Gerakan Pangan Murah, Cabe Beras Jadi Rebutan

TANJUNGPINANG | WARTA RAKYAT – Menjelang datangnya bulan suci Ramadhan 1445 hijriah, Pemko Tanjungpinang semakin gencar mengadakan pasar murah untuk membantu meringankan kebutuhan masyarakat di tengah kondisi kenaikan harga kebutuhan pokok di pasaran.

Belum sepekan pasar murah di jalan Bandara selesai dilaksanakan oleh Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin), sekarang pasar murah kembali digelar Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan (DP3) di Kampung Mekar Baru, jalan Garuda, Kelurahan Batu IX.

Bacaan Lainnya

Dalam pengamatan di lapangan, komoditas yang paling diminati warga adalah beras bulog merek SPHP, cabai, minyak goreng, serta telur ayam yang dijual dengan harga cukup murah.

Kepala DP3 Kota Tanjungpinang, Robert Lukman, mengatakan pasar murah tujuannya jelas sesuai namanya untuk membantu warga mendapatkan kebutuhan pangan dengan harga murah.

“Di sini disediakan beras, minyak, telur, cabai, gula, daging dengan harga yang lebih murah dibanding pasar tradisional,” ujar Robert di lokasi pasar murah, (6/3).

Robert menyebut dalam pengamatannya yang paling ramai diincar warga adalah beras bulog merek SPHP kemasan 5 Kilogram (Kg) sebab sejak pasar murah itu dibuka sekitar pukul 07.00 WIB hingga 08.30 WIB warga yang antre di stand bulog tidak pernah habis.

“Yang ramai dikunjungi warga itu beras bulog harganya Rp 53 ribu untuk 5 Kg, kalau di luar harganya Rp57.500, bedanya hampir Rp5 ribu,” ungkap Robert.

Selain itu, harga cabai yang dijual di pasar murah itu juga jauh lebih murah dari pasaran. Di sana masyarakat bisa membeli cabai merah keriting seharga Rp 68 ribu per Kg, sementara di pasar masih di kisaran Rp 80 ribu.

“Makanya warga banyak yang lebih milih ke sini, karena beda harganya cukup jauh,” terangnya.

Sementara, Kepala Bulog Cabang Tanjungpinang, Arief, menyebut permintaan warga untuk membeli beras memang sangat antusias. Beras SPHP yang dibawanya sebanyak 1,5 ton sudah habis terjual dalam waktu sekitar 1 jam.

“Kita bawa 1,5 ton tadi jam 07.30 sekarang jam 9 kurang sudah habis,” ungkapnya.

Ia masih mempertimbangkan apakah kembali menambah stok beras ke pasar murah itu atau tidak tergantung animo masyarakat nantinya.

“Kita lihat nanti, kalau masih ramai kita tambah stoknya,” ucap Arief.

Salah satu warga, Andri, mengaku memang menunggu pasar murah itu untuk membeli kebutuhan pangan menjelang puasa. Ia membeli beras, minyak, cabai merah hingga gula untuk kebutuhan awal Ramadhan.

“Kami beli banyak, untuk stok awal puasa nanti,” tutur Andri senang.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.