TANJUNGPINANG | WARTA RAKYAT – Pusat jajanan jalanan atau street food Bintan Center telah resmi dibuka pada Sabtu (20/1/2024) malam. Hal itu ditandai setelah kawasan tersebut diresmikan oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Tanjungpinang Hasan.
Kadis PUPR Tanjungpinang Rusli dalam laporannya mengatakan ini terlaksana dalam rangkaian perencanaan Pemko Tanjungpinang karena memandang perlu bahwa peningkatan ekonomi bagi masyarakat pelaku usaha kuliner daerah ini memang sudah bertumbuh.
“Kawasan ini juga menciptakan kawasan ruang terbuka hijau, ruang publik tempat masyarakat berinteraksi, bersosial dan berbudaya tentunya kemudian meningkatkan infrastruktur kawasan strategis perkotaan di Kota Tanjungpinang,” jelas Rusli.
Rusli melanjutkan pembangunan kawasan kuliner bintan center ini merupakan kegiatan strategis Kota Tanjungpinang yang nilai kontraknya Rp3,155 miliar lebih, yang bersumber dari dana APBD Kota Tanjungpinang.
“Ini yang kita kembangkan bagian Timur Kota Tanjungpinang biar ada perimbangan perputaran ekonomi, sementara hari ini pertumbuhan ekonomi banyaknya di Barat seperti Akau Potong Lembu, Tugu Sirih, Anjung Cahaya, Melayu Square,” ujarnya.
Pj Wali Kota Tanjungpinang Hasan mengungkapkan Street Food Kuliner Bintan Center harus menjadi salah satu ikon kuliner di Kota Tanjungpinang.
Kawasan Street Food Kuliner Bintan Center ini dibuka setiap hari dari hasil kolaborasi dengan pedagang setempat dalam berjualan. Banyak alternatif masyarakat Tanjungpinang untuk bisa berkunjung di beberapa kawasan.
“Buka setiap hari, kita sudah sepakati dengan Sekda dan seluruh Kadis serta pemilik toko, mereka kolaborasi saja dalam berjualannya. Namun yang kita tekankan adalah kebersihan dan penataannya,” kata Hasan.
Ia menekankan kepada pihak pengelola untuk terus konsisten dan komitmen dalam menjaga kebersihan, penataan yang telah diberikan Pemerintah Kota Tanjungpinang.
“Seperti misalnya lampu jika ada yang mati tolong di ganti jangan di biarkan. Kalau dibiarkan akan terbengkalai semuanya. Karena di sini ada beberapa yang memang penjualnya untuk membantu bayar operasional listrik, air dan lainnya,” terang Hasan.
Masih kata Hasan, dirinya akan konsentrasi mengawasi kawasan tersebut dan akan menambah pembenahan lampu gerbang Bintan Center termasuk penataan Tugu Patung Naga.
“Itu kan menjadi ikon juga, kita bersihkan kita beri lampu jadi kawasan menyeluruh. Tugas PR saya itu penataan Pasar Bintan Center yang berjualannya sudah mengarah ke tepi jalan, maka kita akan panggil pihak pengelola untuk diskusi supaya kawasan Bintan Center lebih rapi lagi,” pungkasnya
Ditempati 36 Pedagang
Kawasan Street Food Kuliner Bintan Center ini terdapat 36 gerobak pedagang kuliner UMKM beraneka ragam di sepanjang kawasan tersebut.
Direktur BUMD Tanjungpinang Windrasto Dwi Guntoro mengatakan dengan diresmikan Street Food Kuliner Bintan Center sebagai pengelola adalah pihak BUMD Tanjungpinang.
“Kita baru launching ini dengan ada 36 gerobak. Jadi yang jelas kebersihan kita jaga, kuliner kalau bisa bermacam ragam,” jelas Guntoro.
Dirinya melanjutkan dikarenakan first time pelaku UMKM berjualan di kawasan Street Food Kuliner Bintan Center, pihaknya mengatur sedemikian rupa dengan mengikuti aturan sehingga bisa menjadi tempat seperti di Malioboro Jogyakarta.
“Terutama kita bersinergi dengan pemilik ruko biar sama sama mendapatkan hasilnya, dan dampak dari Street Food Kuliner ini supaya mereka juga bisa berkolaborasi untuk mendapatkan keuntungan,” ujarnya.
Untuk saat ini, Guntoro mengungkapkan baru 31 gerobak yang terisi namun ada beberapa masih kosong.
Untuk biaya sewa lapak, Guntoro menuturkan per hari Rp15 – 20 ribu plus pajak diperkirakan pedagang membayar sewa dalam satu bulan Rp555 ribu.
“Rp555 ribu ini untuk kebersihan, air, keamanan, biaya listrik supaya semuanya terjaga,” ucapnya.