TANJUNGPINANG | WARTA RAKYAT – Hari AIDS Sedunia diperingati tanggal 1 Desember setiap tahunnya. Peringatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang penyakit yang disebabkan oleh voris HIV ini.
Melansir Encyclopedia Britannica, AIDS atau acquired immunideficiency syndrome adalah penyakit yang menyerang sistem imun seseorang yang disebabkan oleh infeksi human immunideficiency syndrome (HIV).
HIV/AIDS merupakan penyakit berbahaya yang hingga saat ini belum ditemukan obat untuk menyembuhkannya.
Saat ini pengobatan yang ada hanya dapat membantu memperlambat perburukan kondisi pasien dan meningkatkan kualitas hidup penderita HIV.
Sejarah Hari AIDS Sedunia
AIDS merupakan penyakit mematikan yang dapat ditularkan dari manusia satu ke manusia lainnya melalui kontak fisik seperti berhubungan intim.
Pada tahun 2022, setidaknya ada sekitar 630.000 orang meninggal karena penyakit terkait AIDS di seluruh dunia.
Hari AIDS Sedunia mengingatkan masyarakat dan pemerintah bahwa HIV belum hilang dan belum ditemukan obatnya.
Melansir National Today, adanya Hari AIDS Sedunia berawal ketika dua orang bernama James Bunn dan Thomas Netter sebagai humas di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mengajukan peringatan hari AIDS kepada Direktur Program Global.
Hari AIDS Sedunia kemudian baru ditetapkan pada tanggal 1 Desember oleh WHO. Tanggal tersebut dipilih karena bertepatan dengan libur Natal dan setelah berakhirnya pemilu Amerika Serikat pada kala itu sehingga diharapkan dapat perhatian dari media barat.
Hari AIDS Sedunia kemudian diambil alih oleh UNAIDS sebagai lembaga PBB pada tahun 1996 guna meluaskan penyebaran jaringan dan informasi kepada dunia dalam cakupan lebih luas.
Tema Hari AIDS Sedunia 2023
Setiap tahunnya, United Nations Programme on HIV and AIDS (UNAIDS) mengusung tema yang berbeda-beda.
Melansir dari situs resmi UNAIDS, tahun 2023 ini Hari AIDS Sedunia mengusung tema “Let Communities Lead” atau “Biarkan Masyarakat Memimpin”.
Pesan yang ingin disampaikan yaitu dengan adanya peran dari komunitas-komunitas dunia untuk kampanye mengenai bahaya dan efek AIDS maka diyakini bisa menurunkan angka penderita AIDS.
Organisasi komunitas yang hidup dengan, berisiko, atau terkena dampak HIV adalah garis depan kemajuan dalam respons HIV.
Komunitas juga bisa sebagai jembatan kepada masyarakat sehingga diharapkan sebuah pesan tersebut bisa sampai ke tengah masyarakat awam.
Hari AIDS Sedunia ini lebih dari sekedar perayaan pencapaian komunitas namun sebagai seruan untuk bertindak mengaktifkan dan mendukung masyarakat dalam peran kepemimpinan mereka.
Hari AIDS Sedunia tahun 2023 juga akan menyoroti upaya untuk mengeluarkan seluruh potensi kepemimpinan masyarakat guna mengakhiri AIDS.