Apresiasi Taman Kehati SMPN 10 Tanjungpinang, Kadisdik: Sebagai Tempat Edukasi

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Tanjungpinang Endang Susilawati saat menghadiri peresmian taman keragaman hayati atau taman Kehati di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 10 Tanjungpinang, Selasa (21/11/2023).(foto: diskominfo kota tanjungpinang)

TANJUNGPINANG | WARTA RAKYAT – Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Tanjungpinang Endang Susilawati menghadiri peresmian taman keragaman hayati atau taman Kehati di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 10 Tanjungpinang, Selasa (21/11/2023).

Endang Susilawati menyampaikan, Disdik Tanjungpinang mengapresiasi atas diresmikan taman Kehati SMPN 10 Tanjungpinang. Taman ini bisa jadi tempat edukasi bagi peserta didik.

“Dalam taman Kehati ini juga ada laboratorium mangrove, tentunya sangat bagus untuk memberikan edukasi kepada peserta didik,” ujarnya.

Selain peresmian, lanjutnya, juga dilaksanakan syukuran karena SMPN 10 Tanjungpinang menerima penghargaan Adiwiyata Nasional tahun 2023 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

“Besar harapan kita SMPN 10 Tanjungpinang dan sekolah lain dapat menerima predikat Adiwiyata Mandiri. Saat ini baru satu sekolah yang menerima penghargaan Adiwiyata Mandiri yakni SDN 004 Tanjungpinang Timur,” ucapnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Bidang Kesiswaan SMPN 10 Tanjungpinang Suarpandi menjelaskan, taman Kehati memakai konsep mengembangkan beberapa tanaman yang ada di lingkungan sekitar seperti anggur, pepaya, labu dan beberapa tanaman lainnya.

Pengembangan tanaman ini diharapkan dapat memberikan edukasi kepada peserta didik untuk menanam tanaman yang bermanfaat dan mendapatkan hasil untuk perbaikan ekonomi mereka.

“Dengan pengembangan aneka ragam tanaman itu, kami berharap anak-anak memahami tentang pengembangan lingkungan lebih baik dari yang sebelumnya,” ujarnya.

Menurutnya, dalam taman Kehati ini juga ada laboratorium mangrove, yang bertujuan mengenalkan pohon mangrove kepada peserta didik, sehingga mereka bisa mengenal manfaat mangrove.

“Untuk mengenalkan bakau (mangrove) kepada anak kami, sehingga paham tentang habitat lingkungan bakau untuk pengamanan pesisir dan bisa untuk kehidupan biota laut yang ada di sekitar Tanjung Unggat karena kami berada di pesisir,” imbuhnya. (Adv/Dinas Kominfo)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.