TANJUNGPINANG | WARTA RAKYAT – Direktur Jendral (Dirjen) Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Dina Kusumastuti menyampaikan, progres pembangunan Pasar Baru Tanjungpinang sudah mencapai 86 persen.
“InsyaAllah akhir tahun sudah selesai pembangunannya,” ujarnya saat meninjau Pasar Baru Tanjungpinang bersama Penjabat (Pj) Wali Kota Tanjungpinang Rahma bersama Anggota DPR RI Cen Sui Lan, Rabu (8/11/2023).
Diana meminta, Pemko Tanjungpinang bertanggungjawab untuk merawat dan menjaga pasar agar tetap dalam kondisi baik. Jangan sampai pasar yang dibangun dengan anggaran Rp76,4 Miliar, setelah digunakan terkesan tidak terawat.
“Jangan juga nanti buang sampah sembarangan, tidak dirawat habis berdagang ditinggal begitu saja. Pemko Tanjungpinang harus ikut merawat apa yang sudah dibangun melalui dana APBN, karena APBN itu dana masyarakat, dana kita semua, masa kita tidak sayang,” ujarnya.
Diana menemukan beberapa kerusakan kecil di Pasar Baru yang perlu diperbaiki. Namun, secara keseluruhan, dia memastikan bahwa fasilitas dan infrastruktur masih dalam kondisi baik.
“Terkait dengan kebersihan dan kerapian, masih ada perbaikan yang perlu dilakukan. Terutama mengingat ini menggunakan dana APBN, saya ingin hasilnya sesuai dengan standar yang ditetapkan dan tentu saja rapi,” ujarnya.
Pemko Tanjungpinang, lanjutnya, harus membuat Standard Operating Procedure (SOP), supaya penggunaan pasar tersebut tertata dan rapi. “Ini harus punya aturannya sehingga nanti pasar ini tetap dijaga dengan bersih. Nanti kita bangga kan, kalau punya pasar bersih dan tidak kotor,” tuturnya.
Sementara itu, Pj Wali Kota Hasan mengatakan, Pasar Baru akan dikelola langsung oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Tanjungpinang. Nantinya para pedagang yang pernah berjualan di wilayah ini, kembali akan mengisi lapak Pasar Baru.
“Pedagang yang dulu sudah berjualan disini harus dikembalikan disini. Total hampir 900 lebih lapak, kalau nanti semua yang lama sudah masuk, masih ada kosong, baru kita kasi yang lain,” jelasnya.
Hasan juga menekankan bahwa tidak ada dikenakan biaya saat penempatan pertama. Pedagang hanya membayar biaya bulanan untuk kebersihan, listrik dan air bersih. Namun untuk berapa biaya per bulan masih belum diketahui.
“Saat ini Bagian Ekonomi masih melakukan inventarisasi pedagang yang pernah menempati Pasar Baru,” ujarnya.
Sebagai bentuk dukungan, lanjut Kepala Diskominfo Kepri ini, Pemko akan menganggarkan melalui APBD untuk perbaikan jalan menuju Pasar Baru. Selain itu juga penataan taman, serta penataan di area samping pasar tersebut yang sedikit kumuh.
“Termasuk dukungan air bersih dari SWRO kita untuk suplai ke Pasar Baru dan listrik kita sudah semua,” imbuhnya.