DLH Tanjungpinang Periksa Sampel Air Sumur Diduga Tercemar BBM

Sumur
Ketua RT 03 RW 14 Kelurahan Tanjungpinang Barat Henda (Baju Putih) bersama warga setempat menunjukkan air sumur yang diduga tercemar Bahan Bakar Minyak [Foto: Sahrul/Wartarakyat]

TANJUNGPINANG | WARTA RAKYAT – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tanjungpinang mengambil sampel air sumur warga Gang Nila I Jalan Sukarno Hatta, yang diduga tercemar bahan bakar minyak (BBM).

“Kita sudah menerima laporan masyarakat terkait air sumur yang tercemar minyak dan kita sudah mengambil sampel kemarin untuk di cek,” kata Kepala DLH Tanjunpinang Riono saat dihubungi, Rabu (1/11/2023).

Bacaan Lainnya

Riono menyampaikan, pihak masih melakukan pemeriksaan sampel tersebut sesuai dengan alat yang ada di DLH. Menurutnya, untuk hasilnya masih belum mumpuni karena hanya menguji empat parameter.

“Tapi itu jauh dari mumpuni. Kalau mau betul-betul diperiksa, itu ada 43 parameter. Kalau mau lengkap anggaran kita tidak cukup,” ujarnya.

Selain memeriksa sampel, pihaknya juga akan memanggil warga yang terdampak pencemaran hingga pengelola SPBU untuk melakukan rapat bersama.

Saat disinggung pencemaran itu diduga berasal dari SPBU yang berlokasi lebih kurang 200 meter dari rumah warga, Riono mengatakan tidak mau berandai-andai.

“Saya tidak ingin berandai-andai, karena ini menyangkut nama baik perusahaan dan sebagainya. Kita tidak ingin langsung menuduh, apalagi sumbernya dari SPBU, karena belum ada bukti,” ujarnya.

Mantan Sekda Tanjungpinang ini mengakui, pencemaran tersebut memang sudah terjadi sejak 2018 lalu dan sudah dilaporkan ke DLH Tanjunpinang.

Saat ditanya hasil pemeriksaan sampel 2018 lalu, ia menambahkan, belum mengetahui hasilnya. “Saya sudah perintah pegawai untuk mencari hasil pemeriksaannya,” ucapnya.

Sebelumnya, air sumur warga Gang Nila I Jalan Sukarno Hatta, Kelurahan Tanjungpinang Barat, Kota Tanjungpinang, diduga tercemar bahan bakar minyak (BBM).

Terdapat satu sumur yang kondisinya cukup parah yakni di rumah Mina. Air di sumur itu berwarna biru kehitaman, bahkan bisa menyala jika tersulut api.

Mina mengatakan, kondisi sumur tersebut parah baru terjadi beberapa hari belakangan ini. Ketika itu mesin air rusak, kemudian memanggil orang untuk memperbaiki.

“Setelah diperbaiki, dihidupkan mesin kemudian keluar air minyak,” kata Mina saat ditemui awak media di rumahnya, Selasa (31/10/2023)..

Selain berwarna biru kehitaman, air sumur tersebut juga mengeluarkan bau minyak yang menyengat.

Saat dilakukan pengetesan dengan cara disulut api, air sumur tersebut terbakar. Tidak sampai disitu, juga coba digunakan untuk sepeda motor.

“Anak saya coba di motor kecil, hidup motornya,” ucapnya.

Ia menambahkan, karena pencemaran tersebut, untuk memenuhi kebutuhan hari-hari terpaksa membeli air.

“Untuk pakai kita beli air, satu drum Rp60 ribu, satu drum itu untuk satu hari,” imbuhnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.