TANJUNGPINANG | WARTA RAKYAT – Air sumur warga Gang Nila I Jalan Sukarno Hatta, Kelurahan Tanjungpinang Barat, Kota Tanjungpinang, diduga tercemar bahan bakar minyak (BBM).
Terdapat satu sumur yang kondisinya cukup parah yakni di rumah Mina. Air di sumur itu berwarna biru kehitaman, bahkan bisa menyala jika tersulut api.
Mina mengatakan, kondisi sumur tersebut parah baru terjadi beberapa hari belakangan ini. Ketika itu mesin air rusak, kemudian memanggil orang untuk memperbaiki.
“Setelah diperbaiki, dihidupkan mesin kemudian keluar air minyak,” kata Mina saat ditemui awak media di rumahnya, Selasa (31/10/2023)..
Selain berwarna biru kehitaman, air sumur tersebut juga mengeluarkan bau minyak yang menyengat.
Saat dilakukan pengetesan dengan cara disulut api, air sumur tersebut terbakar. Tidak sampai disitu, juga coba digunakan untuk sepeda motor.
“Anak saya coba di motor kecil, hidup motornya,” ucapnya.
Ia menambahkan, karena pencemaran tersebut, untuk memenuhi kebutuhan hari-hari terpaksa membeli air.
“Untuk pakai kita beli air, satu drum Rp60 ribu, satu drum itu untuk satu hari,” imbuhnya.
Tercemar Sejak 2018
Mina mengatakan, pencemaran air sumur itu sudah terjadi sejak 2018 lalu, namun saat itu air sumur masih bisa digunakan untuk keperluan harian seperti mencuci.
“Kemarin masih bisa pakai, kita pakai hanya untuk cuci-cuci, kalau untuk minum kita tidak berani,” ujarnya.
Mina mengatakan, saat itu ia menduga minyak tersebut berasal dari kebocoran penampungan di SPBU yang lokasinya lebih kurang 200 meter dari rumahnya.
Dirinya melalui Ketua RT sudah melaporkan pencemaran tersebut ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tanjungpinang.
Dari DLH bersama pihak SPBU Batu Hitam, sudah turun untuk mengecek secara langsung. “Tapi diselidiki katanya tidak ada bocor dari Pom Bensin,” ujarnya.
Halaman selanjutnya tujuh air sumur warga tercemar